Rabu, 16 September 2009

Juklak juknis bulan promkes 2009

BULAN PROMOSI KESEHATAN
Tema
Dengan Bulan Promosi Kesehatan Kita Optimalkan Upaya Pemberdayaan Masyarakat Untuk Lebih Meningkatkan Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan”.
Tujuan
Membangkitkan kesadaran masyarakat dalam mengoptimalkan Aksesibilitas pelayanan kesehatan
Tujuan Khusus
1.Penyebarluasan informasi kesehatan melalui berbagai media
2. Meningkatkan demand masyarakat terhadap layanan kesehatan
3. Mengoptimalkan akses pelayanan kesehatan melalui pengembangan Taman Posyandu, IMD dan Asi Eksklusif serta pengembangan Wisata Sehat.
4. Penggerakan masyarakat melalui Jejaring Promosi Kesehatan ( FSDS,Kader posyandu ,FASS ,SBH ,FPMK, Anggota SBH, Kader Wisata Sehat dan Sektor Swasta )
5. Mengembangkan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
6. Mengembangkan kemitraan bersama sektor swasta dalam upaya pembangunan kesehatan

Komponen yang harus disiapkan di stand
• VISUALISASI KEGIATAN PELAYANAN PUSKESMAS
• VISUALISASI KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
• VISUALISASI KEGIATAN UNGGULAN
• LAIN-LAIN ? (DIDISKUSIKAN)
Bhakti social
• Pemeriksaan Golongan Darah
• Donor Darah
• Bhakti Sosial sektor swasta
• Bhakti Sosial Anggota SBH (Kebersihan Lingkungan)
• Bhakti sosial kelompok puskesmas (Penyuluhan, Konseling, pelayanan kesehatan, Dll)
• Bhakti Sosial dari sektor swasta
Demo dan hiburan
• Pementasan Siswa-siswi PAUD
• Pementasan Kader Posyandu
• Pementasan Anggota SBH (Masing2 Kelompok)
• Simulasi Model Taman Posyandu
• Cuci tangan pake sabun
• Demo dan Hiburan dari sektor swasta
Kemah SBH
• Persiapan / Pemasangan tenda
• Apel Gerakan Pramuka SBH
• Pembinaan / Materi
– Krida PHBS
– Krida Bina Lingkungan
– Krida Bina Keluarga Sehat
• Hiburan (Pemutaran Film)
• Api unggun
• Malam renungan
• Bhakti sosial (Kebersihan Lingkungan)
• Pelantikan Pengurus SBH tingkat kecamatan
• Penobatan ‘Anggota SBH sebagai Duta PHBS’
• Penutupan


PROFOSAL Pencairan dana bulan promkes
 Proposal pelaksanaan bulan promkes ditingkat puskesmas
a. Rencana anggaran biaya
b. Biaya pendampingan tingkat puskesmas
c. Ditandatangani oleh Kapus dan diketahui oleh camat
 Kwitansi Pencairan biaya (Contoh terlampir)

JUKLAK JUKNIS
LOMBA MENGARANG
Tujuan : Mengetahui sejauhmana pengetahuan anak sekolah masyarakat dalam bidang kesehatan
Peserta : Kriteria 1 : Siswa Sekolah
Kriteria 2 : Kader, FSDS, Santri, Umum (Non Petugas Kesehatan)
Tema :
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
2. Lingkungan yang sehat
3. Kepuasan dalam pelayanan kesehatan
Ketentuan :
1. Menggunakan tulisan tangan maksimal 4 Faragraf dalam satu kertas ukuran HVS bergaris atau diketik manual/komputer
2. Judul karangan bebas sesuai dengan tema diatas
3. Karangan sendiri
4. Mencantumkan nama lengkap, Alamat, jenis kelamin, pendidikan diatas karangan (Sebelum Judul Karangan)
KRITERIA
 Penulisan karangan tidak melebihi batas maksimal penulisan karangan
 Menarik, menantang dan penuh motivasi
 Menggunakan kosakata yang baik, lugas dan tegas
 Tidak terlalu banyak menggunakan kiasan kata
 Terkesan seolah-olah dialami
 Keterkaitan masalah dan pemecahannya
 Memiliki pengetahuan yang baik dan paham akan istilah-istilah kesehatan
Lomba Baca Puisi/sajak
Tujuan : Mengetahui sejauhmana pengetahuan anak sekolah masyarakat dalam bidang kesehatan
Peserta : Kriteria 1 : Siswa Sekolah
Kriteria 2 : Kader, FSDS, Santri, Umum (Non Petugas Kesehatan)
Tema : 1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
2. Lingkungan yang sehat
3. Kepuasan dalam Pelayanan kesehatan
Ketentuan : 1. Durasi Puisi Maksimal 10 Menit
2. Judul puisi bebas sesuai dengan tema diatas
3. Karangan sendiri
4. Mengirimkan biodata lengkap
Ktiteria penilaian lomba puisi
 Durasi pembacaan puisi tidakmelebihi batas waktu yang telah ditentukan
 Menarik, menantang dan penuh motivasi
 Menggunakan kosakata yang baik, lugas dan tegas
 Keterkaitan komunikasi verbal dan non verbal
 Terkesan seolah-olah dialami
Hadiah
 Juara Lomba Mengarang
 Juara 1 (Siswa dan Umum) @ Rp. 1.000.000,-
 Juara 2 (Siswa dan Umum) @ Rp. 750.000,-
 Juara 3 (Siswa dan Umum) @ Rp. 500.000,-
 Juara Lomba Baca Puisi
 Juara 1 (Siswa dan Umum) @ Rp. 1.000.000,-
 Juara 2 (Siswa dan Umum) @ Rp. 750.000,-
 Juara 3 (Siswa dan Umum) @ Rp. 500.000,-
 Pajak ditanggung peserta 15%
Penilaian STAN terbaik
KRITERIA PENILAIAN
 VISUALISASI DATA, KEGIATAN DAN RENCANA AKSI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN PROMOSI KESEHATAN DI TIGKAT PUSKESMAS
 UNIK, MENARIK DAN KREATIF
 CENDERUNG DIMINATI PENGUNJUNG
Penilaian KemaH
KRITERIA PENILAIAN
 KEBERSIHAN TENDA
 UNIK, MENARIK DAN KREATIF
 PENGELOLAAN SAMPAH
 LETAK DAPUR
 ALAT KEBERSIHAN
Reward Bulan promkes terbaik
KRITERIA PENILAIAN
 BENTUK KEGIATAN
 BENTUK UPAYA PENGERAKAN MASYARAKAT YANG DILAKUKAN
 TEPAT SASARAN DAN PERAMASALAHAN YANG DIHADAPI MASYARAKAT
 METODA DAN MEDIA YANG DIGUNAKAN
Hadiah
 REWARD STAND PAMERAN TERBAIK
 Juara 1 (Kelompok) Rp. 750.000,-
 Juara 2 (Kelompok) Rp. 500.000,-
 Juara 3 (kelompok) Rp. 250.000,-
 REWARD KEMAH SBH TERBAIK
 Juara 1 (Kemah Putra-Putri) @ Rp. 500.000,-
 Juara 2 (Kemah Putra-Putri) @ Rp. 250.000,-
 Juara 3 (Kemah Putra-Putri) @ Rp. 150.000,-
 REWARD PELAKSANAAN BULAN PROMKES
 Juara 1 (Kelompok) Rp. 1.000.000,-
 Juara 2 (Kelompok) Rp. 750.000,-
 Juara 3 (kelompok) Rp. 500.000,-
 Pajak ditanggung peserta 15%

Jumat, 04 September 2009

EPID 4

SURVEILANS
PENGUMPULAN DATA
Hal – hal yg perlu diperhatikan
Jenis Data
Rutin
Lap.vital statistik
Laporan pemeriksaan lab
Laporana penggunaan obat,serum,vaksin
Laporan kependudukan dan lingkungan
Khusus
Riset
Laporan penyelidikan KLB
Laporan penyelidikan vektor
Dll
HARAPAN
CIRI DATA YANG BAIK
PENGOLAHAN DATA
TAHAPAN PROSES PENGOLAHAN DATA
TAHAPAN PROSES PENGOLAHAN DATA
Contoh Kegiatan Validasi data
Bandingkan hasil kompilasi data dengan
pengelola lainnya / bulan lalu.
Check konsistensi datanya
Check ulang penghitungannya menurut
variabel waktu, tempat, orang.
Check kelengkapan datanya
Lakukan koreksi langsung
TAHAPAN PROSES PENGOLAHAN DATA
TAHAPAN PROSES PENGOLAHAN DATA
Bentuk Pengolahan data

EPIDEMIOLOGI 3

PENGAMATAN PENYAKIT (SURVEILANS)

Difinisi :
kegiatan analisis secara sistimatik dan terus menerus terhadap masalah - masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah -masalah kesehatan tersebut.
Kegiatan utama :
Pengumpulan data yang relevan pada suatu populasi dan wilayah geografi tertentu.
Pengolahan data sehingga menjadi suatu susunan data yang berarti.
Analisi data dan interpretasinya secara teratur
Penyebar luasan kepada mereka yang menangani program.
Tujuan :
Tujuan Umum :
Memberikan dukungan informasi epidemiologi kepada program atau sebagai bahan bagi pimpinan dalam mengambil keputusan.
Tujuan Khusus.
Memantau kecenderungan penyakit
Deteksi dan prediksi terjadinya KLB
Memantau kemajuan suatu program pemberantasan
Menyediakan informasi untuk perencanaan pembangunan dan pelayanan kesehatan.
Pembuatan policy dan kebijasanaan pemberantasan penyakit.
Pengumpulan data surveilans
Sistem pelaporan penyakit di Indonesia mengacu kepada :
UU wabah no 4 tahun 1984.
Kepmenkes No 1116 tahun 2003
(tentang surveilans epidemiologi kesehatan)
Kepmenkes No 1479 tahun 2003
(tentang surveilans epidemiologi penyakit menular)
Suber data surveilans
Terdapat 10 sumber utama atau jenis data yang relevan untuk surveilans penyakit yaitu :
Laporan kesakitan
Laporan kematian
Laporan wabah
Laporan laboratorium
Laporan hasil penyelidikan kasus perorangan
Laporan penyelidikan wabah
Survey khusus misal, survei penyakit hepatitis, polio dan campak
Informasi tentang hewan sumber penular dan vektor
Data demografi
Data lingkungan
Kelengkapan, ketepatan dan validitas laporan
Persyaratan data surveilans yang baik adalah kelengkapan laporan yang diterima, kontinuitas laporan serta ketepatan waktu pengiriman oleh sumber data. Karena kelengkapan, ketepatan dan validitas laporan merupakan salah satu indikator penting dalam memelihara mutu data surveilans epidemiologi, dan sangat berpengaruh dalam melakukan interpretasi data tersebut secara akurat.
Kelengkapan:
Kelengkapan laporan yaitu presentasi laporan yang seharusnya diterima atau dikirim dibanding dengan kenyataan laporan yang diterima dalam waktu tertentu.
Contoh :
jumlah laporan mingguan yang diterima selama tahun 2003 dari 10 Puskesmas seharusnya 520 laporan mingguan, ternyata hanya diterima 400 laporan, maka kelengkapan laporan adalah :
400/520 x 100% = 76,9%
Ketepatan waktu :
Ketepatan waktu laporan, berarti waktu laporan yang diterima sesuai dengan waktu laporan yang disepakati atau ditetapkan bersama :
Contoh : laporan mingguan yang harus diterima
setiap hari selasa atau laporan bulanan
yang harus keterima setiap tanggal 5
pada bulan berikutnya.

Validasi Laporan
Validasi data artinya data yang dimuat didalam laporan tersebut data yang dapat dipertanggung jawaban kebenaran pengisianya oleh petugas pada sumber data terutama puskesmas dan rumahsakit.
Pengolahan data surveilans
Pengetahuan yang mendalam tentang pola suatu kejadian penyakit dalam suatu wilayah pelayanan kesehatan diperlukan untuk mengetahui perubahan resiko terkena penyakit dalam jangka panjang. Pengetahuan ini hanya dapat diperoleh melalui proses analisis data surveilans yang ada secara terus – menerus dan sistematik.
Informasi data diperoleh melalui pengolahan data, dan selanjutnya disajikan dalam tabel – tabel, grafik, “charts” dan mapping, yang menjelaskan kejadian tiap penyakit dihubungkan dengan waktu, tempat, Orang.

EPIDEMIOLOGI 2

Epidemiologi analitik
• Dalam bidang epidemiologi, kita sering dihadapkan pada kenyataan bahwa sebagian orang yang menderita karsinoma paru – paru adalah perokok, sedangkan sebagian lagi tidak merokok.
• Demikian pula dengan Pil KB, sebagian ibu – ibu PUS mederita tromboflebitis, sedangkan sebagian penderita tromboflebitis tidak menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi.
• Dari kenyataan tersebut, timbul pertanyaan apakah rokok merupakan faktor resiko timbulnya Ca.Paru dan Pil KB merupakan Faktor resiko timbulnya tromboflebitis.
• Pertanyaan tersebut dapat dijawab melalui epidemiologi analitik, baik dengan pendekatan prospektif maupun retrospektif.
• Dalam hal ini karena timbulnya Ca.Paru atau tromboflebitis sangat lama, studi dengan pendekatan ini kurang efektif jika ditinjau dari sudut waktu, tenaga,dan biaya, jadi penelitian ini lebih praktis adalah retrospektif (Kasus – Kontrol).
Studi ini sering disebut juga studi kasus – kontrol, ekspos faktor dan untuk memudahkan agar tidak terjadi kesalahan maka disarankan untuk menggunakan istilah trohok yaitu cohort yang dibaca dari belakang sesuai dengan proses perjalanan penyakit yang diikuti, sedangkan pada penelitian kohort proses diikuiti kedepan artinya dari faktor resiko mencari insiden, sedangkan studi retrospektif mengikuti proses ke belakang dari penderita pada keadaan awal untuk mencari faktor resiko.
Skematis studi retrospektif
(kasus – kontrol)
Pengukuran Odd Rasio (OR).
Pengukuran Risiko relatif pada penelitian retrospektif tidak dapat dilakukan secara langsung, tetapi berupa perkiraan karena pada penelitian ini retrospektif tidak mengukur insidensi, tetapi yang diukur adalah besarnya pemaparan.
Odds Pemaparan a/c b/d
Odds Rasio (a/b) / (c/d)
Contoh :
Suatu studi (penelitian) tentang hubungan Ca Paru dengan perokokyang dilakukan secara retrospektif dengan mengambil 100 orang penderita Ca Paru sebagai kasus dan 100 orang dengan penyakit yg tidak ada hubungan dengan Ca paru sebagai kelompok kontrol. Kedua kelompok disamakan berdasarkan umur, jenis kelamin, dan sosial ekonomi.
Hasil yang diperoleh adalah pada kelompok kasus terdapat 90 orang yang merokok, sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 40 orang yang merokok. Berapa Odds rasionya.
• Penelitian Prosfektif (Studi Kohort)
Studi kohort ini mengikuti paradigma darisebab ke akibat, secara garis besar proses perjalanan studi ini adalah :
• Pada awal studi, kelompok terpapar maupun kelompok tdk terpapar belum menampakan gejala penyakit yang diteliti.
• Kedua kelompok diikuti kedepan berdasarkan sekuensi waktu (prospektif).
• Dilakukan pengamatan untuk mencari insidensi penyakit (efek) pada kelompok.
• Insidensi penyakit pada kelompok dibandingkan menggunakan perhitungan statistik untuk menguji hipotesa tentang hubungan sebab – akibat antara yang terpapar dengan insidens penyakit
.
Langkahnya.
• Tentukan tujuan penelitian. Tujuan hipotesis harus dinyatakan dengan jelas karena dengan tujuan yang jelas akan memudahkan kegiatan selanjutnya.
• Rancangan studi, dalam hal ini harus ditentukan apakah satu kohort atau dua kohort dan apakah menggunakan historical control .
• Tentukan kelompok terpapar dan tidak terpapar
• Diagnosis insidensi penyakit yang dicari. Dalam hal ini perlu dijelaskan tentang alat pemeriksaan dan kriteria positif yang digunakan.
• Tentukan lamanya pengamatan dan frekwensi pengamatan.
• Hitung perkiraan sampel.
• Tentaukan rancangan analisis.
• Rancangan analisis kohort
Contoh:
Studi untuk menetukan adanya hubungan antara peminum alkohol dengan terjadinya hemoragi stroke.
Dalam studi ini dikumpulkan sebanyak 4.952 orang peminum alkohol dan 2.916 orang bukan peminum alkohol. Dilakukan pengamatan pada kedua kelompok selama 12 tahun dan diperoleh hasil sebagai berikut :
Dari 4.952 peminum ditemukan 197 orang menderita stroke dan dari 2.916 bukan peminum ditemukan terdapat 93 orang menderita stroke. Berapa resiko astributnya.

EPIDEMIOLOGI 1

Epidemiologi
Deskriptif
Secara umum, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua katagori, yaitu :
1. Studi yang ditujukan untuk menetukan jumlah atau frekwensi dan distribusi penyakit disuatu daerah berdasarkan variabel orang, tempat dan waktu yang disebut Epidemiologi Deskriptif
2. Studi yang ditujukan untuk mencari faktor – faktor penyebab timbulnya penyakit atau mencari penyebab terjadinya variasi yaitu tinggi atau rendahnya frekwensi penyakit pada berbagai kelompok individu, studi epidemiologi ini dikenal sebagai epidemiologi analitik
• Dalam upaya mencari frekwensi distribusi penyakit berdasarkan epidemiologi deskriptif timbul berbagai pertanyaan berikut.

1. Siapa yang terkena.
2. Bilamana hal tersebut terjadi.
3. Bagaimana terjadinya.
4. Dimana kejadian tersebut.
5. Berapa orang yang terkena.
6. Bagaimana penyebaranya.
7. Bagaimana ciri ciri orang yang terkena
1. Variabel Orang.
Untuk menentukan variabel mana yang dapat digunakan sebagai indikator, hendaknya disesuaikan dengan kembutuhan dan kemampuan serta sarana yang ada, secara umum variabel penting yang akan dibahas adalah umur, jenis kelamin, suku bangsa / ras, Sosial ekonomi, Budaya / agama, dan pekerjaan.

A. Umur.
Variabel umur merupakan hal yang penting karena semua rate morbiditas dan rate mortalitas yang dilaporkan hampir selalu berkaitan dengan umur.

B. Jenis kelamin.
Secara umum, setiap penyakit dapat meyerang manusia baik laki laki maupun perempuan, tetapi pada beberapa penyakit terdapat perbedaan frekwensi antara laki laki dan perempuan.

C. Suku bangsa / ras.
Walaupun klasifikasi penyakit berdasarkan suku bangsa sulit dilakukan baik secara praktis maupun konseptual, tetapi karena terdapat perbedaan yang besar dalam frekwensi dan beratnya penyakit diantara suku bangsa / ras maka dibuat klasifikasi walaupun terjadi kontroversi.
D. Sosial ekonomi.
Keadan sosial ekonomi merupakan faktor yang mempengaruhi frekwensi distribusi penyakit tertentu, misalnya TBC, Infeksi akut gastrointestinal, ispa, malnutrisi, dan penyakit parasit yang banyak terdapat pada penduduk golongan ekonomi rendah. Penyakit jantung koroner, hipertensi, kadar kolesterol tinggi yang banyak pada penduduk golongan sosial ekonomi tinggi.

E. Budaya / Agama.
Dalam beberapa hal terdapat hubungan kebudayaan masyarakat atau agama dengan frekwensi penyakit tertentu. Misalnya.
- Balinitis, karsinimo penis banyak terdapat pada yang tidak melakukan
sirkumsisi disertai dengan higiene perorangan yang jelek.
- Trisinensis jarang terdapat pada orang yang tidak memakan daging babi.

F. Pekerjaan
Berbagai jenis pekerjaan akan berpengaruh pada frekwensi dan distribusi penyakit, hal ini di sebabkan sebagian hidupnya dihabiskan ditempat pekerjaan dengan berbagai suasana dan lingkungan yang berbeda, misalnya pekerjaan yang berhubungan dengan bahan fisika, panas bising dan kimia, seperti karyawan pabrik asbes banyak menderita Ca.paru.
2. Variabel Waktu.
Variabel waktu merupakan faktor kedua yang harus diperhatikan ketika melakukan analisis studi epidemiologi karen pencatatan dan pelaporan insiden dan prevalensi penyakit selalu didasarkan pada waktu, apakah mingguan, bulanan dan tahunan.
Laporan penyakit atau data penyakit menjadi sangat penting artinya dalam epidemiologi karena didasarkan pada kejadian yang nyata dan bukan berdasarkan perkiraan atau estimasi.

Fluktulasi Insidensi penyakit yang diketahui terdiri dari :
A. Kecenderungan serkuler ( seculer trend ).
Kecenderungan serkuler adalah terjadinya perubahan penyakit atau kejadian luar biasa dalam waktu yang lama. lamanya waktu dapat bertahun tahun sampai beberapa dasawarsa. Misalnya terjadi pergeseran penyakit menular ke penyakit yang tidak menular terjadi dinegara maju pada beberapa dasawarsa terakhir.
B. Variasi Siklik.
Adalah terulangnya kejadian penyakit setelah beberapa tahun, tergantung dari jenis penyakitnya, misalnya endemis campak baisanya terulang setelah dua – tiga tahun kemudian. Variasi siklik bisanya terjadi pada penyakit menular karena penyakit non infeksi tidak mempunyai variasi siklik.

C. Variasi Musim
Variasi musim adalah terulangnya perubahan frekwensi insiden dan prevalensi penyakit yang terjadi dalam satu tahun, dalam menganalisis epidemiologi variasi musim merupakan salah satu yang penting karena siklus penyakit terjadi sesuai dengan perubahan musim dan berualang setiap tahun.

D. Variasi Random.
Variasi random dapat diartikan sebagai terjadinya epidemi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya, misalnya epidemi yang terjadi karena adanya bencana alam sperti banjir dan gempa bumi.

3. Variabel Tempat.
Variabel tempat merupakan salah satu variabel penting dalam epidemiologi deskriptif karena pengetahuan tentang tempat atau lokasi kejadian luar biasa atau lokasi penyakit penyakit endemis sangat dibutuhkan ketika melakukan penelitian dan mengetahui sebaran berbagai penyakit disuatu wilayah dapat ditentukan berdasarkan :
Geografis, yang ditentukan berdasarkan alamiah, adminitrastif atau fisik, institusi dan instasi. Dengan batas alamiah dapat dibedakan negara / daerah yang beriklim tropis, sub tropis dan daerah / negara dengan empat musim. Karena dengan adanya perbedaan tersebut mengakibatkan perbedaan pola penyakit baik distribusi, prekwensi maupun jenis penyakit.
• Ukuran Epidemiologi Penyakit
• Untuk mengidentifikasi resiko penyakit atau kematian diantara anggota Populasi, tidak cukup hanya menggunakan angka absolut (jumlah kasus dan jumlah kematian) tetapi harus menggunkan rate. Kejadian kesakitan biasanya di ukur dengan Inciden rate dan attack rate, apabila tidak menggunakan rate biasanya digunakan distribusi proposi dan ratio.
• Difinisi dan rumus
• Rate adalah jumlah kasus atau kejadian penyakit dalam populasi beresiko, populasi beresiko adalah populasi yang memiliki resiko di antara yang mengalami kejadian penyakit
• dalam rumus rate diatas (X) adalah jumlah kasus suatu penyakit atau kematian yang muncul pada populasi yang beresiko (Y).
• (K) adalah suatu konstanta yang ditetapkan agar hasil perhitungan rate terkecil paling kurang mempunyai satu decimal ( 4,2/100 – bukan 0,42/1000. dan seterusnya)
• Incidence Rate
• Adalah jumlah kasus baru pada suatu populasi berisiko selama waktu tertentu.
• Rumus yang digunakan X / Y x K
X = Jumlah kasus baru didalam populasi
yang beresiko karena sebab tertentu
selama periode waktu.
Y = Populasi ya ng beresiko selama jangka
waktu yang sama dengan munculnya kasus.
(Biasanya diambil dari pertengahan waktu pengamatan).
K = Kontanta untuk rate yang biasanya ditetapkan, sebesar
100, 1000, 10.000, atau 100.000,-
• Prevalence Rate
• Jumlah kasus baru dan kasus lama selama periode waktu dibagi dengan populasi yang beresiko selama waktu yang sama.
• Kasus lama adalah orang yang jatuh sakit sebelum periode waktu tersebut dan masih sakit dalam bagian dari periode waktu tersebut.
• Attck rate
• Adalah suatu incidence rate yang digunakan dalam periode waktu terbatas, misalnya periode KLB.
Mortality Rate
• Adalah besar resiko kematian pada kelompok populasi selama periode waktu tertentu.
- Kematian karena apapun sebabnya (crude mortality rate)
- Kematian karena sebab tertentu ( Specified Mortality Rate)
• Rasio

Adalah jumlah suatu kejadian dibanding dengan kejadian lain


X / Y x K

X = Jumlah Kejadian dengan karateristik
tertentu.
Y = Jumlah kejadian dengan karateristik yang
lain
K = 1
• Proposi
• Adalah prosentase ( Proporsi ) jumlah sebagian kejadian diantara jumlah keseluruhan kejadian.
• X / Y x 100%
X = Jumlah sebagian kejadian dari seluruh
kejadian.
Y = Jumlah seluruh kejadian

Sabtu, 01 Agustus 2009

MATERI POLITIK KESEHATAN

POLITIK KESEHATAN ( Oleh BaPa Dadang Sucipta )
Pemahaman tentang politik
1. Selama manusia menjadi mahluk sosial (zoon politikon), selama itu pula kita akan menemukan politik….”secara alamiah manusia adalah mahluk politik” (aristoteles,335 SM)
2. Ilmu politik adalah ratunya ilmu sosial
3. Politik adalah suatu disiplin ilmu yang tergolong kedalam ilmu2 sosial, ilmu2 kemasayarakatan, dan ilmu2 tentang kemanusiaan
4. Untuk pemahaman, sejarah ilmu politik dll, selanjutnya baca buku :” 1).Pengantar Ilmu Politik, wawasan pemikiran dan kegunaannya” (Rudy.M.2007). 2).Sosiologi dan politik (Nurul,dkk, 2006)
POLITIK
• Secara estimologis. Berasal dari bahasa Yunani “Polis” (negara kota)
• Orang2 yng mendiami polis adalah polites, WN
• Politikos berarti kewarganegaraan
• Politike techne….kemahiran berpolitik
• Ars politika….kemahiran dalam kenegaraan
• Politik episteme….ilmu politik
Definisi politik
1. Kamus bhs Ind : “pengaturan mengenai ketata-negaraan atau kenegaraan, segala urusan dan tindakan kebijakan, siasat dsb mengenai pemerintahan suatu negara atau terhadap negara lainnya”
2. Ramlan S,1993 : “interaksi antara pemerintah dan masyarakat dlm rangka proses pembuatan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dlm suatu wilayah tertentu”
3. Miriam budiharjo, 1993 : “ berbagai macam kegiatan yng terjadi di suatu negara, menyangkut proses menentukan tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan tsb”….miriam mengartikan politik sbg tindakan yang beraneka ragam yang dilakukan penguasa maupun masyarakat yang berkaitan dng proses menentukan tujuan dan cara2 mencapai tujuan tsb….(termasuk disektor kesehatan)
4. Beberapa ahli mendifinisikan al : “politik adalah pertarungan kekuasaan; usaha mencari kekuasaan; aktivitas yang mempengaruhi kebijaksanaan dan cara bagaimana kebijaksanaan itu dilaksanakan:
5. Tugas “1” : tuliskan definisi politik menurut 4 orang ahli, dan selanjutnya simpulkan
Konsep dasar / pokok politik (Miriam B, 1993:8)
1. berkaitan dng negara (state)
2. berkaitan dng kekuasaan (power)
3. berkaitan dng pengambilan keputusan (decision making)
4. Berkaitan dng kebijaksanaan umum (public policy)
5. Berkaitan dng pembagian (distribution) dan alokasi (alocation)
Tugas “2” : arti negara, fungsi negara; terjadinya negara; bentuk negara;
Kekuasaan
 Adalah kemampuan sso atau sekelompok orang untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain atau kelompok lain sesuai dng keinginan dari si pemilik pengaruh
 Ilmu politik mempelajari kekuasaan dlm masyarakat mengenai hakekat dasar; proses; ruang lingkup; dan hasil2nya
 Fokus utama politik (praktis), tertuju pada perjuangan untuk mencapai dan mempertahankan kekuasaan; melaksanakan kekuasaan; mempengaruhi kekuasaan atau menentang pelaksanaan kekuasaan
 Bagaimana di sektor kesehatan????
Keputusan
 Proses membuat pilihan diantara beberapa alternatif
 Konsep politik menyangkut keputusan2 yang diambil secara kolektif dan mengikat seluruh masyarakat
 Keputusan itu menyangkut tujuan masyarakat dan kebijakan2 yang dibuat untuk mencapai tujuan tsb
 Bagaimana di sektor kesehatan???
Ciri keputusan politik
1. Ekstraktif…penyerapan sumber materiil dari masyarakat (domestik maupun internasional)
o sumber domestik al: pajak, retribusi; tarif, bea cukai; iuran; dan pengolahan alam yang terdapat disuatu wilayah negara
o sumber internasional al: hibah; bantuan; pinjaman;
2. Distributif…sumber2 tsb dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bersifat materiil dan inmateriil
3. Regulatif…penetapan sejumlah peraturan dan kewajiban yang harus dipatuhi, tdk hanya oleh warga masyarakat tapi juga oleh penyelenggara negara, menjamin hak asasi, dan menjamin dari praktek penyalahgunaan kekuasaan pejabat pemerintah.
Kebijaksanaan
 Kumpulan keputusan2 yang diambil pelaku atau kelompok elit politik dalam usaha mencapai tujuan2 dan cara2 mencapai tujuan tsb.
 Kebijaksanaan biasanya ditetapkan oleh pihak yang berwenang (pejabat yang diberi kewenangan secara politis)
 Ilmu politik mempelajari mengenai terbentuknya kebijaksanaan2 umum tsb
 Bagaimana disektor kesehatan????
Pembagian dan alokasi
 Adalah pembagian dan penjatahan dari nilai2 yang ada di masyarakat
 Politik adalah proses membagikan dan mengalokasikan nilai2 tsb secara mengikat
 Pembagian dan penjatahan biasanya tdk merata sehingga menimbulkan kecemburuan dan ujungnya adalah konflik
Nilai
 Nilai adalah suatu yang dianggap benar dan baik; suatu yang diinginkan; suatu yang mempunyai harga
 Nilai yng bersifat abstark…kebebasan; kejujuran; keadlian; persamaan; jaminan; hak berusaha; hak beribadah, dll
 Nilai yng bersifat konkret…kekayaan, rumah sakit, puskesmas, sekolah, jalan, pelabuan, perumahan; komunikasi; kesempatan kerja,dll
 Politik berperan dalam siapa mendapat apa?, kapan?, berapa?, dimana?, dan bagaimana??
 Bagaimana di sektor kesehatan????
Pemerintah
 Semua lembaga yang menyelengarakan tugas dan kewenangan negara.
 Mambas peraturan, menerapkan peraturan, dan menegakan peraturan
 lembaga tsb : 1).lembaga eksekutif, 2).lembaga legislatif, dan 3).lembaga yudikatif
Masyarakat
 Adalah seluruh individu dan kelompok dalam masyarakat
 Memilih dalam pemilu dan usaha mempengaruhi pemerintah lewat kontak pribadi (termasuk dalam kegiatan politik praktis)
 Pembentukan kelompok kepentingan dan partai politik serta interaksi mereka dng pemerintah dipandang sebagai kegiatan politik
Konsep dasar / pokok politik (Ramlan S, 1993:1-2)
1. Usaha2 yng ditempuh WN untuk membicarakan dan mewujudkan kebaikan bersama
2. Berkaitan dng penyelenggaraan negara dan pemerintahan
3. Segala kegiatan yng diarahkan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dlm masyarakat
4. Segala kegiatan yang berkaitan dng perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum
5. Konflik dlm rangka mencari dan atau mempertahankan sumber2 yang dianggap penting
Asumsi2 yang mendasari konsep pokok politik
1. Setiap masyarakat akan menghadapi kelangkaan sumber daya shg timbul konflik dlm proses penentuan distribusi dan alokasi
2. Kelompok dominan dlm masyarakat selalu ikut serta dlm proses pendistribusian dan pengalokasian sumber daya mll keputusan politik
3. Pemerintah mengalokasikan SD yang langka kepada beberapa kelompok dan individu
4. Selalu ada tekanan2 secara terus menerus untuk mengalokasikan SD langka tsb. al :petisi; demontrasi; protes; huru-hara; teror; perdebatan yang berasal dari golongan yang tidak puas dll
5. Tekanan2 diatas membuat kelompok yang diuntungkan akan semakin defensif untuk mempertahankan sumber2 yang menguntungkan tsb
6. Makin mampu penguasa meyakinkan masyarakat umum bahwa sistem politik yang ada memiliki keabsahan, maka semakin mantap kedudukan penguasa dan kelompok yang diuntungkan menghadapi kelompok yang menginginkan perubahan
7. Politik adalah “art of posible” , karena dlm mengambil keputusan sll dihadapkan dng berbagai kendala al: watak manusia; kekuasaan; teknologi, dll sehingga memerlukan kiat dan seni tersendiri dari sipembuat kebijakan;
8. Dalam politik tidak ada yang gratis. Artinya setiap aksi selalu ada ongkos dan resiko yang harus ditanggung, selalu ada untuk ruginya
9. Dalam mempertahankan sumber2 yang menguntungkan selalu ada konflik kepentingan antar individu dan kelompok masyarakat


SISTEM POLITIK
 Sistem adalah suatu kesatuan yang didalamnya terdapat unsur-unsur yang saling berkaitan (interralated), dan saling bergantung (interdependent)
 Politik (politics) berarti berbagai macam kegiatan yang terjadi di dalam suatu negara yang berkaitan dng proses menetapkan tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan2 tsb.
 Sistem politik..berbagai macam kegiatan dan proses, dari struktur dan fungsi politik yang bekerja dalam suatu unit kesatuan. Ciri2nya :
1. Setiam SP memiliki struktur
2. Setiap SP menjalankan fungsi politik yang sama, meskipun kadarnya berbeda
3. Semua struktur politik menjalankan banyak fungsi
4. Semua sistem politik adalah sistem campuran
STRUKTUR POLITIK
 Setiap sistem politik terdiri dari dua struktur
1.Suprastruktur…disebut juga the ruler atau penguasa (legislatif, eksekutif, dan yudikatif)
2.Infrastruktur…adalah masyarakat beserta organisasi yang dibentuknya..al: parpol; orpol; ormas; kelompok kepentingan; kelompok penekan; pers; LSM; asosiasi2; dan informal leader.
FUNGSI POLITIK
 Setiap sistem politik mempunyai fungsi politik yng harus dijalankan agar sistem politik tetap berfungsi, al:
1. Fungsi input (infrastruktur)…sosialisasi, rekruitmen; agresi kepentingan; artikulasi kepentingan; komunikasi politik
2. Fungsi output (suprastruktur)…pembuatan peraturan/rule making; pelaksanaan peraturan/rule application; dan peradilan/rule adjudication
PROSES POLITIK
 Setiap struktur politik melaksanakan fungsi2 politik
 sistem politik akan berproses mengikuti arah jarum jam
 Proses politik bisa dimulai dari mana saja..(misal aktivitasnya dimulai dng usulan masyarakat yang berupa input ke supra struktur….diproses….lahir output berupa kebijakan/aturan/UU yang kemudian didistribusikan ke masyarakat….ditanggapi….ada yang setuju dan tidak
STRATIFIKASI POLITIK
 Stratifikasi politik timbul karena ketidak samaan kekuasaan yang dipunyai manusia, hal ini disebabkan oleh :
1.Minat pada politik
2.Pengetahuan dan pengalaman politik
3.Kecakapan dan sumberdaya politik
4.Partisipasi politik
5.Kedudukan politik
6.Kekuasaan politik

GAMBAR STRATA POLITIK









POLITIK DIBIDANG KESEHATAN ??
 “ berbagai macam kegiatan yng terjadi di sektor kesehatan, menyangkut proses menentukan tujuan kesehatan dan bagaimana cara mencapainya”
 “tindakan yang beraneka ragam yang dilakukan penguasa maupun masyarakat disektor kesehatan yang berkaitan dng proses menentukan tujuan2 kesehatan dan cara2 mencapainya”
Tiga hal pokok yang harus dipelajari (secara holistik) dalam politik kesehatan
 Regulasi…kebijakan/peraturan/UU yang berkaitan dengan kesehatan..dipusat maupun di daerah (input-proses-output)
 Distribusi dan alokasi sumber daya kesehatan
 Ekstraktif…penyerapan sumberdaya dari masyarakat lokal maupun dari internasional untuk mencapai tujuan kesehatan

Sabtu, 25 Juli 2009

Resum2 TQM

RESUME 2 TQM
Prinsif utama dalam TQM
1. Kepuasan pelanggan
2. Repek terhadap setiap orang
3. Manajemen berdasarkan fakta ( Prioritysasi dan Variasi )
4. Perbaikan berkesinambungan
Factor penyebab kegagalan TQM
1. Delegasi dan kepemimpinan yg kurang baik dari manajemen senior
2. Team mania
3. Proses penyebarluasan ( deployment )
4. Menggunakan pendekatan yg terbatas dan dogmatis
5. Harapan yg terlalu berlebihan dan tidak realistis
6. Empowerment yg bersifdat premature
Lima alternative perspektif
1. Transdental approach
2. Produc based approach
3. User based approach
4. Manufacturing based approach
5. Value based approach
Empat golongan biaya kualitas
1. Biaya pencegahan
2. Biaya deteksi/penilaian
3. Biaya kegagalan internal
4. Biaya kegagalan eksternal
Metode pennyelesaian konflik
1. Competition
2. Avoidance
3. Accommodation
4. Compromise
5. Collaboration
Pelaksanaan perbaikan berkesinambungan meliputi :
1. Penentuan masalah dan pemecahan yg memungkinkan
2. Pemilihan dan implementasi pemecahan yg paling efektif dan efisien
3. Evaluasi ulang,standarisasi, dan pengulangan proses
Gaya kepemimpinan
1. Otokratis ( Diktator / directif )
2. Demokratis ( consultative atau consensus )
3. Partisipasif
4. Orientasi pada tujuan
5. Situasional

Jumat, 24 Juli 2009

resum TQM

RESUME TQM
• Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yg berhubungan dengan produk,jasa,manusia,proses dan lingikungan yg memenuhi atau melebihi harapan
• TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yg mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk,jasa,manusia,proses dan lingkungannya
• Karakteristik TQM
1. Fokus pada pelanggan baik internal maupun eksternal
2. Memiliki obsesi yang tinggi thd kualitas
3. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengmabilan keputusan dan pemecahan masalah
4. Memiliki komitmen jangka panjang
5. Membvutuhkan kerjasama team
6. Memperbaiki proses scr berkesinambungan
7. Menyelenggaarakan pendidikan dan pelatihan
8. Memberikan kebebasan yg terkendali
9. Memiliki kesatuan tujuan
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
• Quality Fungcion Deployment ( QFD ) merupakan praktik untuk merancang sautu proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan
• Perbedaan TQM dengan manajemen lainnya
1. Asal intelektualnya ( dasar teoritis TQM adalah statistika )
2. Sumber inovasinya ( TQM dihasilkan oleh para pioneer; insinyur teknik industry,ahli fisika )
3. Asal Negara kelahirannya ( kebanyakan dikembangkan dijepang )
• Berdasarkan sumbernya pelatihabn dapat dibedakan menjadi 3 kategori
1. In house atau on site training
2. Eksternal atau outside training
3. Kombinasi keduanya
• Prinsip2 pembelajaran
1. Orang akan belajar sebaik2nya bila mereka siap untuk belajar
2. Orang belajar lebih mudah bila apa yg dipelajari dikaitkan dengan sesuatu yg sudah mereka ketahui
3. Orang belajar sebaiknya sebertahap
4. Orang belajar dengan melakukan ( learning by doing )
5. Semakin serintg bseseorang menggunakan apa yg ia pelajari semakin baik ingatan dan pemahamannya’
6. Sukses dlm belajar cenderung merangsang untukk belajar lebih banyak
7. Orang butuh umpan balik dengan segera dan terus menerus untuk mengetahui apakah mereka telah belajar

Sabtu, 18 Juli 2009

Kisah haru

PEREMPUAN YANG DICINTAI SUAMIKU
Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.
Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.
Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.
Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.
Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.
Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.
Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.
Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.
Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.
Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,
” Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh… dasar anak nakal, sini piringnya, “ lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan….aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !
Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.
Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.
Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.
Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian. Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, ” Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?”
Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,
Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.
Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.
Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.
Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.
yours,
Mario
Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku. Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain. Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.
Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.
Betapa tidak berharganya aku.
Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ?
Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.
Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.
***********************************************
Setahun kemudian…
Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.
“Mario, suamiku….
Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku. .. Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku…..
Ternyata aku keliru…. aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.
Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, ” kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?”
Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.
Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.
Istrimu,
Rima”
Di surat yang lain,
“………Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha…… “
Disurat yang kesekian,
“…….Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.
Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah.. …..
Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya.. ……”
Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya… dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.
Disurat terakhir, pagi ini…
“……….. …Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.
Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.
Tahukah engkau suamiku,
Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?………”
Jelita menatap Meisha, dan bercerita,
” Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi…… aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante….. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak…. ..”
Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.
Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.
Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar…. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku….
Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario.
“Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.“

Jumat, 17 Juli 2009

adrian M

Huaii...Lagu ni pas banget bwt yg fall in love...

Adrian Martadinata - Ajari Aku

Ajari aku ‘tuk bisa
Menjadi yang engkau cinta
Agar ku bisa memiliki rasa
Yang luar biasa untukku dan untukmu

Ku harap engkau mengerti
Akan semua yang ku pinta
Karena kau cahaya hidupku, malamku
‘tuk terangi jalan ku yang berliku

Hanya engkau yang bisa
Hanya engkau yang tahu
Hanya engkau yang mengerti, semua inginku

[ajari aku 'tuk bisa mencintaimu]
[ajari aku 'tuk bisa mengerti kamu]

Mungkinkah semua akan terjadi pada diriku
Hanya engkau yang tahu
Ajari aku ‘tuk bisa mencintaimu

Rabu, 15 Juli 2009

MK Limbah

TUGAS MATA KULIAH
LIMBAH
“ Bahan Berbahaya dan Beracun ( B3 ) “











DISUSUN OLEH
Asep Suparman
Eros Rosidah
Lina Marlina
Nana R Rahayu
Raidibillah
Rusli Riyana
Sri Resmiati
Sunarya
Suryana
Yudi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
KAMPUS JAMPANGKULON – SURADE SUKABUMI
2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT,karena atas berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini yaitu tentang Bahan Berbahaya dan Beracun ( B3 )
Dalam penyususunan tugas makalah ini penyusun menyadari masih banyak menemui hambatan dan kesulitan,karena keterbatasan sumber yang kami peroleh . maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya khususnya penyusun.















BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pada pasal 1 butir 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan yang sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Adapun derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu :
• Faktor Lingkungan
• Faktor Perilaku
• Faktor Pelayanan Kesehatan
• Faktor Bawaan (Keturunan)
Dari keempat faktor tersebut, faktor lingkungan merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya dibandingkan dengan ketiga faktor yang lain.
Pada umumnya, bila manusia dan lingkungannya berada dalam keadaan seimbang, maka keduanya berada dalam keadaan sehat. Tetapi karena sesuatu sebab sehingga keseimbangan ini tergangggu atau mungkin tidak dapat tercapai, maka dapat menimbulkan dampak yang merugikan bagi kesehatan.
Keseimbangan tersebut sangat kompleks. Dari lingkungan alaminya manusia mengambil makanan dan sumber daya lain yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan materinya,ke lingkungan alami pula manusia membuang berbagai bahan buangan baik dari badannya maupun dari proses produksinya.
Proses pengambilan maupun pembuangan ini bila tidak terkendali, menimbulkan dampak terhadap lingkungan yang dapat merugikan bagi kehidupan manusia itu sendiri, antara lain gangguan kesehatan, gangguan kenyamanan, gangguan ekonomi dan sosial. Dalam hal tersebut diatas yang perlu kita cermati adalah bahwa alam mempunyai daya dukung dan daya tampung yang terbatas. Bila pengelolaannya tidak seimbang maka kelestarian lingkungan juga akan terganggu.
Perilaku manusia yang tidak sehat, akan memperburuk kondisi lingkungan dengan timbulnya “man made breeding places” bagi kuman dan vektor penyakit maupun sumber pencemar yang dapat memajani manusia.
Selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bertambahnya jumlah penduduk dengan mobilitas yang cepat, sangat berpengaruh terhadap kebutuhan manusia yang tidak hanya kebutuhan dasar saja. Dari kebutuhan dasar yang berupa makanan dan sandang sampai pada kebutuhan materi sebagai hasil proses industri, memunculkan kecenderungan semakin meningkatnya tempat / kegiatan yang juga menghasilkan limbah berupa bahan berbahaya dan beracun bagi kehidupan manusia maupun makhluk hidup lainnya.
Kondisi tersebut, bila tidak terkendali akan menimbulkan masalah kesehatan yang semakin berat dan luas dengan semakin tingginya angka kesakitan, baik karena penyakit
infeksi maupun non infeksi sebagai akibat dari pencemaran lingkungan oleh bahan-bahan yang tidak diinginkan.














B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata Kuliah Limbah
2. Tujuan Khusus
Memberikan Pemahaman kepada semua mahasiswa tentang Pengertian B3
Memberikan pengetahuan tentang Teknologi limbah B3
Memberikan pengetahuan tentang Penanganan Limbah B3




















BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian B3
Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia

Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:
• Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah menguap
• Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi
• Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengn lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut
• Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.

B. Limbah dan masalahnya.
Karena limbah dibuang ke lingkungan, maka masalah yang ditimbulkannya merata dan menyebar di lingkungan yang luas. Limbah gas terbawa angin dari satu tempat ke tempat lainnya. Limbah cair atau padat yang dibuang ke sungai, dihanyutkan dari hulu sampai jauh ke hilir, melampaui batas-batas wilayah akhirnya bermuara dilaut atau danau,seolah-olah laut atau danau menjadi tong sampah.
Limbah bermasalah antara lain berasal dari kegiatan pemukiman, industri, pertanian, pertambangan dan rekreasi.
Limbah pemukiman selain berupa limbah padat yaitu sampah rumah tangga, juga berupa tinja dan limbah cair yang semuanya dapat mencemari lingkungan perairan. Airyang tercemar akan menjadi sumber penyakit menular.
Limbah industri baik berupa gas, cair maupun padat umumnya termasuk kategori atau dengan sifat limbah B3.
Kegiatan industri disamping bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, ternyata juga menghasilkan limbah sebagai pencemar lingkungan perairan, tanah, dan udara. Limbah cair, yang dibuang ke perairan akan mengotori air yang dipergunakan untuk berbagai keperluan dan mengganggu kehidupan biota air. Limbah padat akan mencemari tanah dan sumber air tanah.
Limbah gas yang dibuang ke udara pada umumnya mengandung senyawa kimia berupa SOx, NOx, CO, dan gas-gas lain yang tidak diinginkan. Adanya SO2 dan NOx diudara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat menimbulkan kerugian karena merusak bangunan, ekosistem perairan, lahan pertanian dan hutan.
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sangat ditakuti adalah limbah dari industri kimia. Limbah dari industri kima pada umumnya mengandung berbagai macam unsur logam berat yang mempunyai sifat akumulatif dan beracun (toxic) sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia.
Limbah pertanian yang paling utama ialah pestisida dan pupuk. Walau pestisida digunakan untuk membunuh hama, ternyata karena pemakaiannya yang tidak sesuai dengan peraturan keselamatan kerja, pestisida menjadi biosida – pembunuh kehidupan. Pestida yang berlebihan pemakaiannya, akhirnya mengkontaminasi sayuran dan buah buahan yang dapat menyebabkan keracunan konsumennya. Pupuk sering dipakai berlebihan, sisanya bila sampai diperairan dapat merangsang pertumbuhan gulma penyebab timbulnya eutrofikasi. Pemakaian herbisida untuk mengatasi eutrofikasi menjadi penyebab terkontaminasinya ikan, udang dan biota air lainnya.
Pertambangan memerlukan proses lanjutan pengolahan hasil tambang menjadi bahan yang diinginkan. Misalnya proses dipertambangan emas, memerlukan bahan air raksa atau mercury akan menghasilakan limbah logam berat cair penyebab keracunan syaraf dan merupakan bahan teratogenik.
Kegiatan sektor pariwisata menimbulkan limbah melalui sarana transportasi, dengan limbah gas buang di udara, tumpahan minyak dan oli dilaut sebagai limbah perahu atau kapal motor dikawasan wisata bahari.

C. Toksikologi Lingkungan
Karena limbah industri pada umumnya bersifat sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3), maka substansi atau zat beracun di lingkungan yang sangat menjadi perhatian ialah yang bersumber pada kegiatan manusia yang dibuang ke lingkungan sebagai limbah.
Karena kajian toksikologi adalah bahan beracun, maka obyek toksikologi lingkungan ialah limbah kimia yang beracun, umumnya termasuk kelompok limbah bahan berbahaya dan beracun (hazardous waste and toxic chemical) Sedangkan yang dimaksud dengan toxicologi lingkungan adalah pengetahuan yang mempelajari efek substansi toksik (beracun) yang terdapat di lingkungan alam maupun lingkungan binaan; mempelajari dampak atau resiko keberadaan substansi tersebut
terhadap makhluk hidup.
Didalam Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang dimaksud dengan B3 dapat diartikan “Semua bahan/ senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang mempunyai potensi merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa tersebut”.
Limbah B3 diidentifikasi sebagai bahan kimia dengan satu atau lebih karakteristik :
• mudah meledak
• mudah terbakar
• bersifat reaktif
• beracun
• penyebab infeksi
• bersifat korosif.
Toksikologi lingkungan menjadi sangat penting, karena kenyataanya adalah bahwa yang
paling merasakan dampak suatu kegiatan adalah manusia, bagian dari makhluk hidup. Kata racun (toksin, toksikan) memang berhubungan dengan sistem kehidupan; system biologi. Toksisitas suatu bahan kimia ditentukan dengan LD 50 atau LC 50, yaitu dosis atau konsentrasi suatu bahan uji yang menimbulkan kematian 50 % hewan uji. Pada manusia, sasaran toksikan pertama-tama adalah saluran pencernaan. Toksikan yang masuk melalui makanan pertama kali di dalam mulut akan diabsorbsi atau mengkontaminasi kelenjar ludah (saliva) yang kemudian dapat meracuni alat-alat pencernaan, dan selanjutnya menyebar keorgan vital lainnya.
Limbah B3 dari kegiatan industri yang terbuang ke lingkungan akhirnya akan berdampak
pada kesehatan manusia. Dampak itu dapat langsung dari sumber ke manusia, misalnya
meminum air yang terkontaminasi atau melalui rantai makanan, seperti memakan ikan
yang telah menggandakan (biological magnification) pencemar karena memakan mangsa yang tercemar.
Contoh, kasus penyakit Minamata :
Dipinggir teluk Minamata di Jepang bermukim rakyat nelayan. Beberapa industry membuang limbahnya keteluk Minamata. Para ahli kimia pabrik mengatakan bahwa limbah pabrik yang mengandung methylmercury (MeHg) tidak berbahaya karena kenyataannya fitoplankton, zooplankton, dan ikan tetap hidup diteluk itu. Rupanya kebiasaan penduduk nelayan teluk Minamata yang suka makan ikan, telah menyebabkan terakumulasinya kadar methylmercury yang berlipat ganda di dalam tubuh nelayan teluk tersebut. Suatu saat setelah mengakumulasi methylmercury sekitar 10 tahun, tanpa disadari kadar mercury didalam tubuh nelayan telah berlipat ganda ribuan kali disbanding dengan kadar mercury di dalam air limbah dan fitoplankton. Karena methylmercury termasuk B3, maka menimbulkan dampak kesehatan yaitu keturunan dari nelayan yang telah mengkonsumsi ikan dari teluk Minamata mengalami cacat jasmani dan mental. Cacat ini disebut sebagai penyakit Minamata. Jadi penyakit sejenis penyakit Minamata tersebut dapat terjadi dimana saja melalui proses akumulasi dan penggandaan biologik.

D. Dampak B3 terhadap Kesehatan, antara lain :
1. Air Raksa /Hargentum/ Hg/ Mercury
Elemen Hg berwarna kelabu-perak, sebagai cairan pada suhu kamar dan mudah menguap bila dipanaskan. Hg2+ (Senyawa Anorganik) dapat mengikat carbon, membentuk senyawa organomercury. Methyl Mercury (MeHg) merupakan bentuk penting yang memberikan pemajanan pada manusia. Industri yang memberikan efluents Hg adalah :
• Yang memproses chlorin
• Produksi Coustic soda
• Tambang dan prosesing biji Hg
• Metalurgi dan elektroplating
• Pabrik Kimia
• Pabrik Tinta
• Pabrik Kertas
• Penyamakan Kulit
• Pabrik Tekstil
• Perusahaan Farmasi.
Sebagian senyawa mercury yang dilepas ke lingkungan akan mengalami proses methylation menjadi methylmercury (MeHg) oleh microorganisme dalam air dan tanah. MeHg dengan cepat akan diakumulasikan dalam ikan atau tumbuhan dalam air permukaan. Kadar mercury dalam ikan dapat mencapai 100.000 kali dari kadar air disekitarnya.
Kelompok Resiko Tinggi Terpajan Hg.
Orang-orang yang mempunyai potensial terpajan Hg diantaranya :
• Pekerja pabrik yang menggunakan Hg
• Janin, bayi dan anak-anak :
􀂃 MeHg dapat menembus placenta
􀂃 Sistem syaraf sensitif terhadap keracunan Hg.
􀂃 MeHg pada ASI, maka bayi yang menyusu dapat terpajan
• Masyarakat pengkonsumsi ikan yang berasal dari daerah perairan yang tercemar
mercury.
Pemajanan melalui inhalasi, oral,kulit
Dampak pada Kesehatan
Mercury termasuk bahan teratogenik. MeHg didistribusikan keseluruh jaringan terutama di darah dan otak. MeHg terutama terkonsentrasi dalam darah dan otak. 90 % ditemukan dalam darah merah.
Efek Fisiologis :
Efek toksisitas mercury terutama pada susunan saraf pusat (SSP) dan ginjal, dimana
mercury terakumulasi yang dapat menyebabkan kerusakan SSP dan ginjal antara lain tremor, kehilangan daya ingat.
Efek pada pertumbuhan :
MeHg mempunyai efek pada kerusakan janin dan terhadap pertumbuhan bayi. Kadar MeHg dalam darah bayi baru lahir dibandingkan dengan darah ibu mempunyai kaitan signifikan.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terpajan MeHg bisa menderita kerusakan otak
dengan manifestasi :
• Retardasi mental
• Tuli
• Penciutan lapangan pandang
• Buta
• Microchephaly
• Cerebral Palsy
• Gangguan menelan
Efek yang lain :
Efek terhadap sistem pernafasan dan pencernaan makanan dapat terjadi pada keracunan akut. Inhalasi dari elemental Mercury dapat mengakibatkan kerusakan berat dari jaringan paru. Sedangkan keracunan makanan yang mengandung Mercury dapat menyebabkan kerusakan liver.
2. Chromium
Chromium adalah suatu logam keras berwarna abu-abu dan sulit dioksidasi meski dalam suhu tinggi Chromium digunakan oleh industri : Metalurgi, Kimia, Refractory (heat resistant application)
Dalam industri metalurgi, chromium merupakan komponen penting dari stainless steels dan berbagai campuran logam
Dalam industri kimia digunakan sebagai :
• Cat pigmen (dapat berwarna merah, kuning, orange dan hijau)
• Chrome plating
• Penyamakan kulit
• Treatment Wool
Chromium terdapat stabil dalam 3 valensi. Berdasarkan urutan toksisitasnya adalah Cr-O, Cr-III, Cr-VI Electroplating, penyamakan kulit dan pabrik textil merupakan sumber utama pemajanan chromium ke air permukaan.
Limbah padat dari tempat prosesing chromium yang dibuang ke landfill dapat merupakan sumber kontaminan terhadap air tanah.
Kelompok Resiko Tinggi :
• Pekerja di industri yang memproduksi dan menggunakan Cr.
• Perumahan yang terletak dekat tempat produksi akan terpajan Cr-VI lebih tinggi
• Perumahan yang dibangun diatas bekas landfill, akan terpajan melalui pernafasan
(inhalasi) atau kulit.
Pemajanan melaui :
• Inhalasi terutama pekerja
• Kulit
• Oral : masyarakat pada umumnya
Dampak Kesehatan
Efek Fisiologi :
• Cr (III) merupakan unsur penting dalam makanan (trace essential) yang mempunyai fungsi menjaga agar metabolisme glucosa, lemak dan cholesterol berjalan normal.
• Organ utama yang terserang karena Cr terhisap adalah paru-paru, sedangkan organ lain yang bisa terserang adalah ginjal, lever, kulit dan sistem imunitas
Efek pada Kulit :
Dermatitis berat dan ulkus kulit karena kontak dengan Cr-IV
Efek pada Ginjal :
Bila terhirup Cr-VI dapat mengakibatkan necrosis tubulus renalis
Efek pada Hati :
Pemajanan akut Cr dapat menyebabkan necrosis hepar. Bila terjadi 20 % tubuh tersiram
asam Cr akan mengakibatkan kerusakan berat hepar dan terjadi kegagalan ginjal akut.

3. Cadmium (Cd)
Cadmium merupakan bahan alami yang terdapat dalam kerak bumi. Cadmium murni berupa logam berwarna putih perak dan lunak, namun bentuk ini tak lazim ditemukan di lingkungan. Umumnya cadmium terdapat dalam kombinasi dengan elemen lain seperti Oxigen (Cadmium Oxide), Clorine (Cadmium Chloride) atau belerang (Cadmium Sulfide). Kebanyakan Cadmium (Cd) merupakan produk samping dari pengecoran seng, timah atau tembaga cadmium yang banyak digunakan berbagai industri, terutama plating logam, pigmen, baterai dan plastic
Pemajanan
Sumber utama pemajanan Cd berasal dari makanan karena makanan menyerap dan mengikat Cd. misalnya : tanaman dan ikan. Tidak jarang Cd dijumpai dalam air karena adanya resapan dari tempat buangan limbah bahan kimia.
Dampak pada kesehatan
Beberapa efek yang ditimbulkan akibat pemajanan Cd adalah adanya kerusakan ginjal, liver, testes, sistem imunitas, sistem susunan saraf dan darah.
4. Cupper (Cu)
Tembaga merupakan logam berwarna kemerah-merahan dipakai sebagai logam murni atau logam campuran (suasa) dalam pabrik kawat, pelapis logam, pipa dan lain-lain.
Pemajanan
Pada manusia melalui pernafasan, oral dan kulit yang berasal dari berbagai bahan yang mengandung tembaga. Tembaga juga terdapat pada tempat pembuangan limbah bahan berbahaya. Senyawa tembaga yang larut dalam air akan lebih mengancam kesehatan. Cu yang masuk ke dalam tubuh, dengan cepat masuk ke peredaran darah dan didistribusi ke seluruh tubuh.
Dampak terhadap Kesehatan
Cu dalam jumlah kecil (1 mg/hr) penting dalam diet agar manusia tetap sehat. Namun suatu intake tunggal atau intake perhari yang sangat tinggi dapat membahayakan. Bila minum air dengan kadar Cu lebih tinggi dari normal akan mengakibatkan muntah, diare, kram perut dan mual. Bila intake sangat tinggi dapat mengakibatkan kerusakan liver dan ginjal, bahkan sampai kematian.

5. Timah Hitam (Pb)
Sumber emisi antara lain dari : Pabrik plastik, percetakan, peleburan timah, pabrik karet, pabrik baterai, kendaraan bermotor, pabrik cat, tambang timah dsb. Pemajanan melalui Oral dan Inhalasi
Dampak pada Kesehatan
Sekali masuk ke dalam tubuh timah didistribusikan terutama ke 3 (tiga) komponen yaitu
• Darah
• Jaringan lunak (ginjal, sumsum tulang, liver, otak)
• Jaringan dengan mineral (tulang + gigi)
Tubuh menimbun timah selama seumur hidup dan secara normal mengeluarkan dengan cara yang lambat. Efek yang ditimbulkan adalah gangguan pada saraf perifer dan sentral, sel darah, gangguan metabolisme Vit.D dan Calsium sebagai unsur pembentuk tulang, gangguan ginjal secara kronis, dapat menembus placenta sehingga mempengaruhi pertumbuhan janin.
6. Nickel (Ni)
Nikel berupa logam berwarna perak dalam bentuk berbagai mineral. Ni diproduksi dari biji Nickel, peleburan/ daur ulang besi, terutama digunakan dalam berbagai macam baja dan suasa serta elektroplating. Salah satu sumber terbesar Ni terbesar di atmosphere berasal dari hasil pembakaran BBM, pertambangan, penyulingan minyak, incenerator. Sumber Ni di air berasal dari lumpur limbah, limbah cair dari “Sewage Treatment Plant”, air tanah dekat lokasi landfill. Pemajanan melalui inhalasi, oral dan kontak kulit.
Dampak terhadap Kesehatan
Ni dan senyawanya merupakan bahan karsinogenik. Inhalasi debu yang mengandung Ni- Sulfide mengakibatkan kematian karena kanker pada paru-paru dan rongga hidung, dan mungkin juga dapat terjadi kanker pita suara.
7. Pestisida
Pestisida mengandung konotasi zat kimia dan atau bahan lain termasuk jasad renik yang mengandung racun dan berpengaruh menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan manusia, kelestarian lingkungan dan keselamatan tenaga kerja.
Pestisida banyak digunakan pada sektor pertanian dan perdagangan/ komoditi.Pemajanan melalui : Oral, Inhalasi, Kulit
Dampak pada Kesehatan
Pestisida golongan Organophosphat dan Carbamat dapat mengakibatkan keracunan Sistemik dan menghambat enzym Cholinesterase (Enzim yang mengontrol transmisi impulse saraf) sehingga mempengaruhi kerja susunan saraf pusat yang berakibat terganggunya fungsi organ penting lainnya dalam tubuh. Keracunan pestisida golonganOrganochlorine dapat merusak saluran pencernaan, jaringan, dan organ penting lainnya.
8. Arsene
Arsene berwarna abu-abu, namun bentuk ini jarang ada di lingkungan. Arsen di air di temukan dalam bentuk senyawa dengan satu atau lebih elemen lain. Senyawa Arsen dengan oksigen, clorin atau belerang sebagai Arsen inorganik, sedangkan senyawa dengan Carbon dan Hydrogen sebagai Arsen Organik. Arsen inorganik lebih beracun dari pada arsen organik. Suatu tempat pembuangan limbah kimia mengandung banyak arsen, meskipun bentuk bahan tak diketahui (Organik/ Inorganik) Industri peleburan tembaga atau metal lain biasanya melepas arsen inorganik ke udara. Arsen dalam kadar rendah biasa ditemukan pada kebanyakan fosil minyak, maka pembakaran zat tersebut menghasilkan kadar arsen inorganik ke udara
Penggunaan arsen terbesar adalah untuk pestisida.
Pemajanan Arsen ke dalam tubuh manusia umumnya melalui oral, dari makanan/ minuman. Arsen yang tertelan secara cepat akan diserap lambung dan usus halus kemudian masuk ke peredaran darah.
Dampak terhadap Kesehatan
Arsen inorganik telah dikenal sebagai racun manusia sejak lama, yang dapat mengakibatkan kematian. Dosis rendah akan mengakibatkan kerusakan jaringan. Bila melalui mulut, pada umumnya efek yang timbul adalah iritasi saluran makanan, nyeri, mual, muntah dan diare. Selain itu mengakibatkan penurunan pembentukan sel darah merah dan putih, gangguan fungsi jantung, kerusakan pembuluh darah, luka di hati dan ginjal.

9. Nitrogen Oxide (NOx)
NOx merupakan bahan polutan penting dilingkungan yang berasal dari hasil pembakaran dari berbagai bahan yang mengandung Nitrogen Pemajanan manusia pada umumnya melalui inhalasi atau pernafasan
Dampak terhadap kesehatan berupa keracunan akut sehingga tubuh menjadi lemah, sesak nafas, batuk yang dapat menyebabkan edema pada paru-paru
10. Sulfur Oxide (SOx)
Sumber SO2 bersal dari pembakaran BBM dan batu bara, penyulingan minyak, industry kimia dan metalurgi.
Dampak pada Kesehatan berupa keracunan akut
• Pemajanan lewat ingesti efeknya berat, rasa terbakar di mulut, pharynx, abdomen yang disusul dengan muntah, diare, tinja merah gelap (melena). Tekanan darah turun drastis.
• Pemajanan lewat inhalasi, menyebabkan iritasi saluran pernafasan, batuk, rasa tercekik, kemudian dapat terjadi edema paru, rasa sempit didada, tekanan darah rendah dan nadi cepat.
• Pemajanan lewat kulit terasa sangat nyeri dan kulit terbakar.
11. Karbonmonoksida (CO)
Karbonmonoksida adalah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna, berasal dari hasil proses pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung rantai karbon (C).Pemajanan pada manusia lewat inhalasi.
Dampak pada kesehatan :
• Keracunan akut
Terjadi setelah terpajan karbonmonoksida berkadar tinggi. CO yang masuk kedalam
tubuh dengan cepat mengikat haemoglobine dalam darah membentuk karboksihaemoglobine (COHb), sehingga haemoglobine tidak mempunyai kemampuan untuk mengikat oksigen yang sangat diperlukan untuk proses kehidupan dari pada jaringan dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena CO mempunyai daya ikat terhadap haemoglobine 200 sampai 300 kali lebih besar dari
pada oksigen, yang dapat mengakibatkan gangguan fungsi otak atau hypoxia, susunan saraf, dan jantung, karena organ tersebut kekurangan oksigen dan selanjutnya dapat mengakibatkan kematian.
• Keracunan kronis
Terjadi karena terpajan berulang-ulang oleh CO yang berkadar rendah atau sedang. Keracunan kronis menimbulkan kelainan pada pembuluh darah, gangguan fungsi ginjal, jantung, dan darah.




























BAB III
PENUTUP
Upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan adalah upaya promotif, preventif, pengobatan dan pemulihan; dengan menitik beratkan pada upaya promotif dan preventif. Filosofi kesehatan yang menyatakan bahwa mencegah lebih mudah dan murah dari pengobatan, sebaiknya dapat menjadi rujukan.
Limbah B3 sebelum dibuang ke media lingkungan seharusnya diolah / ditreatment lebih Dulu Pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan yang berhubungan dengan masalah lingkungan hidup, antara lain yang mengatur bahwa limbah yang dihasilkan oleh suatu kegiatan (misal : industri) yang dibuang ke lingkungan (udara dan perairan) harus sesuai dengan baku mutu lingkungan baik itu baku mutu untuk udara maupun baku mutu untuk air.
Maksud dan tujuan peraturan tersebut adalah sebagai upaya pencegahan agar daya dukung lingkungan dan daya tampung lingkungan untuk kelangsungan hidup manusia dapat dipertahankan. Biaya yang dikeluarkan dari pada untuk pengobatan atau pemulihan kesehatan lebih baik untuk menjaga, memelihara dan melestarikan lingkungan agar manusia dapat tetap produktif dan dapat menikmati hidupnya.












DAFTAR KEPUSTA

1. Azrul Azwar. Ilmu Kesehatan Masyarakat Mutiara Jakarta 1983
2. Departemen Kesehatan R.I. Sistem Kesehatan Nasional, Depkes R.I. Jakarta, 1982.
3. Haryoto Kusnoputranto. Kesehatan Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Universitas Indonesia, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Jakarta 1985.
4. Slamet Ryadi. Pengaruh Air Pollution di dalam Public Health Seri Public Health. Airlangga University Press. Surabaya 1973
5. Slamet Ryadi. Kesehatan Lingkungan. Karya Anda. Surabaya 1984
6. Umar Fahmi Achmadi. Dampak pada udara dan kebisingan. Pusat Pengembangan Studi Masalah Lingkungan. Universitas Indonesia. Jakarta 1986.
7. Anonimus. Departemen Kesehatan R.I. Bahan-Bahan Berbahaya dan Dampaknya terhadap Kesehatan Manusia Jakarta 2001
8. Shalahuddin Djalal Tanjung. Dasar-Dasar Ekologi Lingkungan Hidup Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gajah Mada, Yogyakarta 2002.
9. Shalahuddin Djalal Tanjung. Toksikologi Lingkungan Pusat Studi Lingkungan Hidup. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta 2002.

Selasa, 07 Juli 2009

Tugas makalah TQM

TUGAS MATA KULIAH
TOTAL QWALITY MANAGEMENT ( TQM )
“ PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH “













DISUSUN OLEH
Asep Suparman
Eros Rosidah
Irma Puspayani
Lina Marlina
Nana R Rahayu
Raidibillah
Rusli Riyana
Sri Resmiati
Sunarya
Suryana



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
KAMPUS JAMPANGKULON – SURADE SUKABUMI
2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT,karena atas berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini yaitu tentang Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Dalam penyususunan tugas makalah ini penyusun menyadari masih banyak menemui hambatan dan kesulitan,karena keterbatasan sumber yang kami peroleh . maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya khususnya penyusun.



















BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan lingkungan dari lingkup lokal menjadi global menyebabkan terjadinya perubahan di hampir semua sektor kehidupan. Adanya keharusan untuk penyesuaian situasi secara global,membuat manajer tidak hanya mengacu pada situasi lokal, nasional ataupun regional, namun harus mampu bersaing secara internasional. Sikap organisasi untuk menghadapi hal ini hanya ada satu, yaitu ikut mengalami perubahan baik secara struktural maupun sumber daya yang dimiliki. Salah satu cara yang bisa ditempuh oleh perusahaan adalah dengan membenahi sumberdaya manusia yang dimilikinya agar bisa bertahan dalam persaingan jangka panjang.
Penerapan Total Quality Management (TQM) dalam sebuah organisasi dapat membantu organisasi tersebut dalam menghadapi persaingan yang makin ketat. TQM mengacu pada berbagai perubahan, mulai dari perubahan struktur, tujuan, peran manajer, dan peran karyawan.selain itu TQM pun memiliki karakteristik yang salah satunya adalah menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan dalam penyelesaian masalah adalah kemampuan mendasar bagi seorang manager dalam sebuah organisasi. Tidak hanya berpengaruh pada proses pengelolaan, tetapi penting untuk meningkatkan kemampuan merencanakan perubahan. Pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan membutuhkan pemikiran kritis dan analisis yang dapat ditingkatkan dalam berorganisasi. Pengambilan keputusan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan menggunakan proses yang sistematis dalam memilih alternatif.
Pemecahan masalah termasuk dalam langkah proses pengambilan keputusan, yang difokuskan untuk mencoba memecahkan masalah secepatnya. Masalah dapat digambarkan sebagai kesenjangan diantara “apa yang ada dan apa yang seharusnya ada”. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang efektif diprediksi bahwa individu harus memiliki kemampuan berfikir kritis dan mengembangkan dirinya dengan adanya bimbingan dan role model di lingkungan kerjanya.





B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata Kuliah TQM
2. Tujuan Khusus
Memberikan Pemahaman kepada semua mahasiswa tentang karakteristik TQM ; Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Memberikan pengetahuan tentang pengertian pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Memberikan pengetahuan tentang metoda pemecahan masalah dan tahapan – tahapan dalam pengambilan keputusan





















BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data, menentukan alternatif yang matang untuk mengambil suatu tindakan yang tepat
Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan :
1. Dalam proses pengambilan keputusan tidak terjadi secara kebetulan.
2. Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono tapi harus berdasarkan pada sistematika tertentu :
a. Tersedianya sumber-sumber untuk melaksanakan keputusan yang akan diambil.
b. Kualifikasi tenaga kerja yang tersedia
c. Falsafah yang dianut organisasi.
d. Situasi lingkungan internal dan eksternal yang akan mempengaruhi administrasi dan manajemen di dalam organisasi.
3. Masalah harus diketahui dengan jelas.
4. Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul dengan sistematis.
5. Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai alternatif yang telah dianalisa secara matang.
Apabila pengambilan keputusan tidak didasarkan pada kelima hal diatas, akan menimbulkan berbagai masalah :
a. Tidak tepatnya keputusan.
b. Tidak terlaksananya keputusan karena tidak sesuai dengan kemampuan organisasi baik dari segi manusia, uang maupun material.
c. Ketidakmampuan pelaksana untuk bekerja karena tidak ada sinkronisasi antara kepentingan organisasi dengan orang-orang di dalam organisasi tersebut.
d. Timbulnya penolakan terhadap keputusan.

Sikap atau watak berfikir kritis dapat ditingkatkan dengan memantapkan secara positif dan memotivasi lingkungan kerja. Kreativitas penting untuk membangkitkan motivasi secara individu sehingga mampu memberikan konsep baru dengan pendekatan inovatif dalam memecahkan masalah atau isu secara fleksibel dan bebas berpikir. Keterbukaan menerima kritik akan mengakibatkan hal positif seperti; semakin terjaminnya kemampuan analisa seseorang terhadap fakta dan data yang dihadapi dan akan meningkatkan kemampuan untuk mengatasi kelemahan.









Bagan : Pemecahan masalah dan Pengambilan keputusan

Sebelum memecahkan masalah, manajer perlu mengajukan pertanyaan kunci sebagai berikut :
1. Apakah hal ini penting ?
2. Apakah saya ingin mengerjakan sesuatu untuk hal itu ?
3. Apakah saya cukup handal untuk menangani masalah itu ?
4. Apakah saya mempunyai kewenangan untuk mengerjakan sesuatu ?
5. Apakah saya mempunyai pengetahuan, minat, waktu dan sumber yang tepat untuk itu ?
6. Dapatkah saya mendelegasikan hal tersebut kepada seseorang ?
7. Apakah ada manfaat yang didapatkan dari penyelesaian masalah tersebut ?
Apabila jawaban pada pertanyaan nomor 1 sampai 5 adalah “tidak”, maka pemecahan masalah tersebut tidak efektif, artinya membuang waktu, sumber dan tenaga secara personal. Tapi sebaliknya bila jawabannya semua “ya”, pengambilan keputusan merupakan pilihan untuk menerima masalah dan bertanggung jawab






B. Metoda Pemecahan Masalah
Prinsip utama untuk menetapkan suatu masalah adalah mengetahui fakta, kemudian memisahkan fakta tersebut dan melakukan interpretasi data menjadi fakta objektif dan menentukan luasnya masalah tersebut. Manajer membutuhkan kemampuan untuk menetapkan prioritas pemecahan masalah. Umumnya untuk pemecahan masalah selalu menggunakan metoda coba-coba dan salah, eksperimen, dan atau tidak berbuat apa-apa (“do nothing”). Pembuatan keputusan dapat dipandang sebagai proses yang menjembatani hal yang lalu dan hal yang akan datang pada saat manajer hendak mengadakan suatu perubahan.

















Proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seperti pada gambar di bawah ini :
Masalah

Pengumpulan Data

Analisa Data

Mengembangkan pemecahan

Memilih alternatif

Implementasi

Evaluasi

Proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diatas adalah salah satu penyelesaian yang dinamis. Penyebab umum gagalnya penyelesaian masalah adalah kurang tepat mengidentifikasi masalah. Oleh karena itu identifikasi masalah adalah langkah yang paling penting. Kualitas hasil tergantung pada keakuratan dalam mengidentifikasi masalah.
Identifikasi masalah dipengaruhi oleh informasi yang tersedia, nilai, sikap dan pengalaman pembuat keputusan serta waktu penyelesaian masalah. Terutama waktu yang cukup untuk mengumpulkan dan mengorganisir data.









C. Langkah – langkah Pemecahan masalah
1. Mengetahui hakekat dari masalah dengan mendefinisikan masalah yang dihadapi.
2. Mengumpulkan fakta-fakta dan data yang relevan.
3. Mengolah fakta dan data.
4. Menentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.
5. Memilih cara pemecahan dari alternatif yang dipilih.
6. Memutuskan tindakan yang akan diambil.
7. Evaluasi.

Mendefinisikan Masalah
Untuk mengetahui hakekat suatu masalah tidaklah mudah, karena masalah yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dan tidak terlihat jelas. Oleh karena itu diperlukan keahlian, pendidikan dan pengalaman untuk membuat Keputusan yang tepat.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data atau informasi dikerjakan secara berkesinambungan melalui proses yang sistematis, sehingga upaya untuk mengantisipasi keadaan/masalah yang mungkin timbul akan lebih mudah dilaksanakan seperti ;
1. Apakah masalah yang dihadapi diketahui dengan jelas?
2. Apakah keadaan yang dihadapi merupakan masalah sebenarnya?
3. Apakah sistem pelaporan di dalam organisasi sudah memungkinkan untuk prediksi secara tepat?
Analisa Fakta dan Data
Fakta-fakta dan data yang telah terkumpul dengan baik diolah secara sistematis yang akhirnya akan merupakan suatu informasi yang akan digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan. Analisa fakta dan data perlu dihubungkan dengan serangkaian pertanyaan sebagai berikut :
1. Situasi yang bagaimanakah yang menimbulkan masalah?
2. Apa latar belakang dari masalah?
3. Apa pengaruh dan hubungan antara masalah yang dihadapi dengan tujuan, rencana dan kebijakan organisasi?
4. Apa konsekuensi atas keputusan yang diambil?
5. Apakah pemecahan masalah sesuai dengan kapasitas organisasi?
6. Apakah waktu pengambilan tepat?
7. Siapa yang akan ditugaskan mengambil tindakan?
Penentuan Alternatif
Baik buruknya sesuatu keputusan yang diambil sangat tergantung atas kemampuan menganalisa kekuatan dan kelemahan alternatif-alternatif yang dihadapi. Dalam usaha menganalisa alternatif yang ada seseorang perlu memperhitungkan :
1. Siapa yang terlibat/dipengaruhi setiap alternatif ?
2. Tindakan apa yang diperlukan ?
3. Reaksi apa yang mungkin timbul ?
4. Dimana sumber reaksi tersebut ?
5. Interaksi apa yang diperlukan ?
Penentuan Pilihan yang Terbaik
Pada setiap pengambilan keputusan selalu disertai dengan pengambilan resiko. Pada umumnya pilihan diambil dari beberapa alternatif jika diduga bahwa pilihan itu akan memberikan manfaat yang paling besar baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Namun demkian perlu dipertimbang juga bahwa resiko yang menyertai bersifat moderat.
Evaluasi
Untuk mengadakan penilaian yang baik, diperlukan obyektivitas dalam melakukan penilaian atau evaluasi. Biasanya suatu hal yang sangat sukar bagi seseorang untuk menilai dirinya sendiri secara obyektif. Oleh karena itu pelaksanaan penilaian dapat diserahkan kepada pihak ketiga yang tidak terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memperoleh tingkat obyektivitas setinggi mungkin. Untuk proses evaluasi perlu diperhatikan mengenai tempat dan siapa yang bertanggung jawab serta kapan hal tersebut dilaksanakan, contoh; sebelumnya manajer menetapkan suatu kebijakan baru dalam merespon keluhan pengunjung. Untuk menjamin bahwa kegiatan itu efektif perlu kerja sama dengan semua staf terkait. Kemudian bagaimana penemuan itu akan dikomunikasikan kepada personal lainnya.








D. Gaya Pengambilan Keputusan

Ada 7 variabel yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk menyeleksi gaya yang paling cocok, yaitu :
1. Pentingnya kualitas keputusan untuk keberhasilan institusi.
2. Derajat informasi yang dimiliki oleh manajer.
3. Derajat pada masalah yang terstruktur dalam organisasi.
4. Pentingnya komitmen bawahan dan keterampilan membuat keputusan.
5. Kemungkinan keputusan autokratik dapat diterima.
6. Komitmen bawahan yang kuat terhadap tujuan institusi.
7. Kemungkinan bawahan konflik dalam proses akhir pada keputusan final.

Metode autokratik hasilnya lebih cepat dalam pengambilan keputusan dan cocok untuk situasi yang krisis atau ketika kelompok senang menerima tipe ini sebagai gaya keputusan. Bagaimanapun anggota staf umumnya lebih mendukung untuk pendekatan konsultatif dan kelompok. Konflik dapat terjadi ketika masalah tidak terstruktur dibahas atau jika manajer tidak mempunyai pengetahuan atau ketrampilan dalam proses pemecahan masalah.

E. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Pengambilan Keputusan

Banyak faktor yang berpengaruh kepada individu dan kelompok dalam pengambilan keputusan, antara lain:
1. Faktor Internal
Faktor internal dari diri manajer sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Faktor internal tersebut meliputi: keadaan emosional dan fisik, personal karakteristik, kultural, sosial, latar belakang filosofi, pengalaman masa lalu, minat, pengetahuan dan sikap pengambilan keputusan yang dimiliki.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal termasuk kondisi dan lingkungan waktu. Suatu nilai yang berpengaruh pada semua aspek dalam pengambilan keputusan adalah pernyataan masalah, bagaimana evaluasi itu dapat dilaksanakan. Nilai ditentukan oleh salah satu kultural, sosial, latar belakang, filosofi, sosial dan kultural.


BAB III
PENUTUP
Seorang manajer harus mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan dan memikul tanggung jawab atas akibat dari resiko yang timbul sebagai konsekuensi dari keputusan yang telah diambilnya. Pada hakekatnya, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu masalah yang difokuskan untuk memecahkan masalah secepatnya dimana individu harus memiliki kemampuan berfikir kritis dengan menggunakan pendidikan dan pengalaman yang berharga yang cukup efektif dalam pemecahan masalah.
























DAFTAR PUSTAKA

Marriner, A.T. (1995). Nursing Management and Leadership ( 5th ed), Mosby St Louis,
Baltimore.
Swansburg, A.C. (1996). Management and Leadership for Nurse Managers. Jones and
Bartlett Publishers International, London England

Kamis, 02 Juli 2009

Micro Teaching

MICRO TEACHING
Prasyarat yang Dibutuhkan untuk Melaksanakan
Micro Teaching
Prasyarat utama yang dibutuhkan agar micro teaching dapat berjalan adalah,
tersedianya sebuah ruangan khusus yang dilengkapi dengan kamera video,
recorder, mic, penerangan yang cukup. Ukuran ruangan tidak ada standar
yang baku. Ukuran ruangan bisa antara 8 m x 6 m, atau 8 m x 7 m.
Selanjutnya tersedianya sejumlah sarana lainnya layaknya sebuah ruang
kelas. Ada white board, meja dan kursi, OHP kalau memang diperlukan. Dari
sisi SDM, memerlukan seorang teknisi atau operator dan sekaligus bertindak
sebagai kameraman. Penguasaan teknis rekaman video/audio menjadi
prasyarat mutlak. Karena sekarang era komputer, dan hasil rekaman selalu
dalam bentuk VCD, maka teknisi itu juga harus terampil memadukan antara
kamera video dan komputer agar menjadi sebuah sistem yang berdaya guna.
Jika setiap sekolah atau yayasan pedidikan memiliki pendekatan model
micro teaching dan efektif dalam pelaksanaannya, maka institusi tersebut
sudah satu langkah di depan dibandingkan lembaga pendidikan lainnya yang
belum punya. Keberadaan dan operasionalnya dapat dikelola oleh unit, bidang,
atau pusat sumber belajar.
Garis Besar Pelaksanaan Micro Teaching
Sebelum melaksanakan micro teaching ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Berdasarkan sumber yang ada (http://www.ussoccer.com/)
disebut dengan istilah Micro Teaching Lesson Plan. Dalam rencana ini
disebutkan kesiapan-kesiapan seputar: (1) Peralatan dan bahan. Termasuk
di dalamnya transparansi dan OHP, laptop dengan LCD proyektor, layar, spidol,
flip chart; (2) Rencana pelajaran. Anda harus lebih fokus untuk persiapan
ini. Termasuk di dalamnya perumusan tujuan pelajaran, pengaturan proses
pelajaran, partisipasi yang diharapkan, alat bantu/media, dan penutupan micro
teaching; (3) Presentasi. Anda dapat meminta pertolongan orang lain untuk
mengatur kelas. Tersedia waktu 10 menit untuk presentasi. Jika ternyata
melebih waktu yang tersedia, Anda tetap diizinkan menyelesaikan pelajaran
Anda; (4) Orientasi. Tahapan ini fokus pada evaluasi yang dilakukan setelah
presentasi. Anda dapat mengevaluasi keterampilan Anda, yang meliputi:
penampilan, cara/metode, keantusiasan, kontak mata dengan siswa,
penggunaan visual, partisipasi aktif kelas, hal-hal yang tidak diharapkan tetapi
terjadi (lampu OHP padam, interupsi, dll), modulasi suara, intonasi yang bagus
tidak datar.
Secara tegas dapat disebutkan di sini, aspek-aspek yang perlu dievaluasi
dalam pelaksanaan micro teaching adalah presentasi (volume dan kejelasan
suara, kecepatan dan kejelasan ucapan, kontak mata ke kelas, semangat dan
keantusiasan); the chalkboard (besar kecil tulisan dan kejelasan tulisan,
pengorganisasian materi, penggunaan media pembelajaran, pengaturan
waktu, posisi badan; isi (penguasaan materi, perencanaan topik, kesesuaian
penjelasan dengan hal-hal yang telah dirumuskan secara detil, ketergantungan
dengan catatan-catatan); dan interaksi kelas (respon terhadap pertanyaan,
reaksi terhadap pertanyaan).
Manfaat Micro Teaching Secara Lebih Luas
Penerapan micro teaching tidak hanya terbatas pada tujuan mencari calon
guru yang dapat mengajar dengan baik dan upaya mendorong (encourage)
terhadap guru-guru untuk selalu meningkatkan performance-nya. Tetapi masih
dapat digunakan dengan tujuan-tujuan lain.
Pendekatan micro teaching dapat dimanfaatkan untuk mencari seorang
guru menjadi model dalam mengajar. Guru yang dijadikan model memang
sudah diakui keandalannya dalam mengajar. Namun demikian tidak harus
semua bidang studi ada seorang model guru. Tentukan bidang studi yang
dianggap harus ada guru model. Pendekatan ini juga dapat digunakan untuk
mengajar tanpa kehadiran guru. Misalnya guru mengajar bidang studi x dengan
pokok bahasan y, proses mengajarnya direkam. Jika suatu saat guru itu
berhalangan, guru pengganti atau guru piket dapat memutar ulang rekaman
itu. Siswa tinggal melihat dan mendengarkan. Materi pengajaran yang
disampaikan dengan metode eksperimen, demonstrasi atau ceramah sangat
cocok.
Masih banyak manfaat lain dari kehadiran micro teaching, tergantung
daya kreatif dari orang-orang atau unit yang mendapat tugas untuk
mengelolanya.
Penutup
Pendekatan micro teaching ditujukan untuk pembentukan profesionalitas guru.
Sasaran yang hendak dicapai adalah, guru/calon guru supaya memiliki
seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap serta tingkah laku yang
diperlukan bagi profesinya serta cakap dan tepat menggunakannya dalam
tugas dan perannya di sekolah. Dengan pendekatan micro teaching guru/
calon guru berlatih mengajar secara terbatas (isolated skill development),
namun tetap mengajar yang sesungguhnya secara diawasi (supervised
teaching), sebelum mengajar yang sesungguhnya secara penuh (fullresponsibility
teaching).
Pendekatan micro teaching memberi kesempatan seluas-luasnya bagi
guru/calon guru untuk mengeksplorasi semua kelebihannya, memberi
kesempatan untuk mengukur kemampuannya. Mereka dapat mengevaluasi
diri dan mengetahi, sejauh mana kemampuan dan penampilannya

Komunikasi,,Media mikro film/ Mikrofice

MIKROFILM DAN MIKROFICE**

MIKROFILM

Mikrofilm adalah hasil reproduksi dalam bentuk gulungan film yang kecil dengan ukuran lembaran film 16 mm dan panjang 100 feets. Untuk film yang berukuran 35 mm dan panjang 200 feets, digulung dalam sel plastik.

Mikrofilm merupakan kopi dari halaman-halaman buku, manuskrip dan sebagainya yang melalui proses fotografi dimana bayangan kecil yang ada pada frame tersebut merupakan duplikat dari bagian aslinya. Mikrofilm masih merupakan pilihan yang populer karena bisa menampung sejumlah besar informasi yang dapat disimpan dalam ruang yang sangat kecil, dan membutuhkan biaya yang rendah.

Bentuk-bentuk mikrofilm:

1. Gulungan, yaitu hasil rekaman dengan kamera yang telah diproses untuk suatu benda. Film tersebut memuat bahan-bahan informasi yang terbentuk secara ringkas dimana informasi diletakkan secara berderet dan mempunyai jaraj tertentu.

2. Lembaran, yaitu hasil reproduksi dari salah satu bagian gulungan yang diberi bingkai dan sampul yang terbuat dari polyester plastik.

Keberadaan mikrofilm di perpustakaan:

a. Mikrofilm sebagai suplemen, dimana pengguna mencari bahan atau dokumen yang mereka perlukan melalui mikrofilm namun di perpustakaan tersebut juga terdapat bahan aslinya.

b. Mikrofilm sebagai komplemen, apabila di perpustakaan itu tidak ada bahan aslinya, jadi informasi tersebut hanya ada di mikrofilm saja.

Alasan penggunaan mikrofilm di perpustakaan:

1. Melestarikan koleksi yang mempunyai nilai sejarah.

2. Menyelamatkan koleksi yang sudah aus.

3. Melengkapi koleksi yang tidak tersedia dalam bentuk cetak dan koleksi yang langka.

4. Mempermudah dalam menggunakan bahan-bahan yang asalnya bertumpuk.

5. Menghemat uang dalam pengiriman.

6. Mengurangi kerusakan.

7. Menggantikan interlibrary loan.

Keuntungan penggunaan mikrofilm:

a. Menghemat penyimpanan.

b. Memperlancar penyebarluasan dokumen.

c. Melestarikan bahan informasi dalam bentuk stensil.

d. Untuk memperkecil penjilidan.

e. Memungkinkan penyimpanan semua dokumen yang terdaftar dalam file komputer.

f. Untuk mengurangi ongkos pengiriman dokumen.

Kekurangan penggunaan mikrofilm:

1. Sulit untuk diperbaharui atau menyisipkan revisi dokumen.

2. Tidak ekonomis untuk mendistribusikan dokumen sendiri.

3. Diperlukan wadah khusus untuk penyimpanan.

4. Menimbulkan masalah dalam interfiling dokumen yang berkaitan dengan filming yang bermutu.

5. Penggunaan informasi oleh pengguna akan mengakibatkan ketegangan mata dan kelelahan fisik.

6. Mikrofilm memerlukan perawatan khusus dan tenaga ahli dalam proses pembuatannya.
Memproduksi mikrofilm

Terdapat 4 (empat) faktor yang terlibat dalam memproduksi mikrofilm (memproduksi rol mikrofilm/membuat gulungan film berukuran kecil), yakni:

1. Harus ada sumber informasi baik yang tercetak maupun yang berupa tape magnetis/suara tape.

2. Perubahan dari informasi kepada bayangan laten pada film. Dalam hal ini, pengubahan/konversi informasi menjadi dokumen film yang tersembunyi dilakukan dengan cara mengekpos/menyingkap film itu dengan menggunakan kamera atau sebuah COM (Computer Output Microfilmer).

3. Langkah pemrosesan dimana “latent image” dibangun dan diterapkan. Dalam tahap processing/pengolahan ini, dimana dokumen film yang tersembunyi itu dikembangkan dan diperbaiki.

4. Muatan, dimana film yang telah diproses diperanginkan diatas gulungan dan disisipkan di dalam kaset. (pemuatan film yang telah diproses/diolah dengan digulungkan/dililitkan pada gulungan dan dimasukkan kedalam slongsong atau kaset)
Pemasukan Informasi

1. Dokumen dipersiapkan secara manual.

# Dokumen dipersiapkan terlebih dahulu untuk pengiriman (dokumen) pada kamera.

# Dokumen-dokumen tersebut dipersiapkan untuk “filming”.

# Berdasarkan keperluan pengguna, dokumen tersebut untuk filming : arsip-arsip (files) dicek/diteliti untuk menata urutan/rangkaiannya, halaman-halaman yang sobek diperbaiki, duplikat yang kosong dibuang, begitu juga klip/jepitan dan atom hekter.

2. Informasi dipersiapkan dengan komputer. Prosesnya:

# Proses dimulai dengan pengenalan data dan pemasukan program kedalam komputer.

# Setelah pemrosesan data, komputer menaruh kode data baru pada pita suara tape (komputer menempatkan data encode yang baru pada magnetic tape)

# Termasuk tape, diberi kode data yang berhubungan susunan informasi terakhir yang akan disingkap dalam mikrofilm.

Organisasi Microfilm

3. Kamera-kamera mikrofilm. Dokumen diubah dengan menggunakan salah satu dari tiga tipe/jenis kamera microfilm seperti dibawah ini:

# Rotory Camera. Rotory atau Flow Microfilm Cameras bisa dimasuki satu dokumen dalam sesaat oleh seorang operator atau menerima dokumen-dokumen secara berlanjut dari alat pemasok data otomatis. Keduanya berupa dokumen dan film yang bergerak pada basis yang sinkron.

# Planetary Camera. Dokumen yang difoto dan film tetap tidak berubah selama pencahayaan pada planetary camera. Kamera ini memungkinkan untuk pemfileman dokumen-dokumen besar atau buku berjilid keras. Pengurangan-pengurangan atau pemotongan bisa bervariasi untuk mengurangi subjek-subjek yang berukuran berbeda hingga ukurannya sama pada film itu.

# Step & Repeat Camera. Step and Repeat Camera menciptakan syal yang berbentuk segitiga (MICROFICHE) dengan mengekspos sebuah seri dokumen yang terpisah pada sebuah area film yang formatnya telah ditentukan sebelumnya atau kisi-kisi/jaringan tertentu.

# Computer Output Microfilm (COM)

COM Recorder mengubah data yang tersimpan pada pita magnet komputer secara langsung menjadi microfilm, mengeliminasi kertas cetak. Ada beberapa proses COM. Pada umumnya pita dibaca dan dokumen ditampilkan pada tabung sinar katoda. Ini difoto oleh sebuah kamera yang merupakan bagian dari COM Recorder.

# Pengolahan seperti halnya pada film apapun, mikrofilm harus diolah untuk membuat dokumen yang tersembunyi menjadi tampak kelihatan. Unit-unit pengolahan khusus baik di rumah atau di laboratorium pengolahan yang besar dan canggih digunakan untuk meyakinkan hasil dengan kualitas tertinggi.

# Loading Processed atau proses (pengolahan) pemuatan film dililitkan atau dikumparkan pada gulungan-gulungan, slongsong atau kaset.

Cara Penyimpanan Microfilm

Mikrofilm memiliki daya tahan cukup lama yakni sampai dengan 100 tahun apabila disimpan dalam suatu ruangan dengan suhu yang baik. Waktu menyimpan sebaiknya dijaga agar supaya tidak terkena sinar matahari secara langsung, tidak terlalu lembab, serta temperatur yang cocok yakni antara 60-70° F dengan kelembaban 40-50 %.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan NBM:

q Jenis kategori film: Jauhkan dari cahaya secara langsung karena dapat merubah warna; hindarkan dari kelembaban yang berlebihan; gunakan film yang bermutu baik; serta hindarkan dari goresan dan lemak yang diakibatkan dari tangan yang kotor.

Bahan film mengandung elektronistatis yang membuatnya mudah menarik debu. Sedangkan bahan poliester dalam merawatnya menggunakan kain pembersih antistatik yang bebas dari sulfur sehingga tidak merusak lapisan.

#Jenis Magnetic tape: Pita harus tergulung datar, tidak terlipat dan tidak bengkok; semua jenis magnetic tape harus dioperasikan secara periodik untuk menghindari lengketnya pita tape itu satu sama lain; hindarkan dari debu dan jauhkan dari medan magnet.

#Jenis Magnetic disk: Usahan supaya tidak terlipat; jauhkan dari sinar matahari; jauhkan dari debu, lemak serta dari medan magnet.

#Jenis Tercetak Kertas: Supaya tidak mudah rusak maka simpan di tempat terlindung dari sinar matahari karena kertas sangat peka terhadap sinar matahari; untuk menghindari rusaknya kertas dari sentuhan maka digunakan ANIMASI (cara pemberat); kertas sebaiknya tidak digulung tapi digantung; untuk kertas kotor sebaiknya dibersihkan dengan menggunakan kertas fotografi lapis emulsi.

Keterangan:

* Diasuh oleh dosen: Dra.Tine Silvana R., M.Si. dan Kusnandar, S.Sos.

** Disarikan dari Diktat Materi Perkuliahan berjudul Jenis Koleksi Media Bukan

Buku Di Perpustakaan, dan Peraturan Katalogisasi Media Non Book: Pengantar

teoritis dan Praktis oleh Dra.Tine Silvana R., M.Si.; Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fikom Unpad, Bandung: 1999.

Posted in Media Komunikasi. Tagged with tes.