Kamis, 02 Juli 2009

Micro Teaching

MICRO TEACHING
Prasyarat yang Dibutuhkan untuk Melaksanakan
Micro Teaching
Prasyarat utama yang dibutuhkan agar micro teaching dapat berjalan adalah,
tersedianya sebuah ruangan khusus yang dilengkapi dengan kamera video,
recorder, mic, penerangan yang cukup. Ukuran ruangan tidak ada standar
yang baku. Ukuran ruangan bisa antara 8 m x 6 m, atau 8 m x 7 m.
Selanjutnya tersedianya sejumlah sarana lainnya layaknya sebuah ruang
kelas. Ada white board, meja dan kursi, OHP kalau memang diperlukan. Dari
sisi SDM, memerlukan seorang teknisi atau operator dan sekaligus bertindak
sebagai kameraman. Penguasaan teknis rekaman video/audio menjadi
prasyarat mutlak. Karena sekarang era komputer, dan hasil rekaman selalu
dalam bentuk VCD, maka teknisi itu juga harus terampil memadukan antara
kamera video dan komputer agar menjadi sebuah sistem yang berdaya guna.
Jika setiap sekolah atau yayasan pedidikan memiliki pendekatan model
micro teaching dan efektif dalam pelaksanaannya, maka institusi tersebut
sudah satu langkah di depan dibandingkan lembaga pendidikan lainnya yang
belum punya. Keberadaan dan operasionalnya dapat dikelola oleh unit, bidang,
atau pusat sumber belajar.
Garis Besar Pelaksanaan Micro Teaching
Sebelum melaksanakan micro teaching ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Berdasarkan sumber yang ada (http://www.ussoccer.com/)
disebut dengan istilah Micro Teaching Lesson Plan. Dalam rencana ini
disebutkan kesiapan-kesiapan seputar: (1) Peralatan dan bahan. Termasuk
di dalamnya transparansi dan OHP, laptop dengan LCD proyektor, layar, spidol,
flip chart; (2) Rencana pelajaran. Anda harus lebih fokus untuk persiapan
ini. Termasuk di dalamnya perumusan tujuan pelajaran, pengaturan proses
pelajaran, partisipasi yang diharapkan, alat bantu/media, dan penutupan micro
teaching; (3) Presentasi. Anda dapat meminta pertolongan orang lain untuk
mengatur kelas. Tersedia waktu 10 menit untuk presentasi. Jika ternyata
melebih waktu yang tersedia, Anda tetap diizinkan menyelesaikan pelajaran
Anda; (4) Orientasi. Tahapan ini fokus pada evaluasi yang dilakukan setelah
presentasi. Anda dapat mengevaluasi keterampilan Anda, yang meliputi:
penampilan, cara/metode, keantusiasan, kontak mata dengan siswa,
penggunaan visual, partisipasi aktif kelas, hal-hal yang tidak diharapkan tetapi
terjadi (lampu OHP padam, interupsi, dll), modulasi suara, intonasi yang bagus
tidak datar.
Secara tegas dapat disebutkan di sini, aspek-aspek yang perlu dievaluasi
dalam pelaksanaan micro teaching adalah presentasi (volume dan kejelasan
suara, kecepatan dan kejelasan ucapan, kontak mata ke kelas, semangat dan
keantusiasan); the chalkboard (besar kecil tulisan dan kejelasan tulisan,
pengorganisasian materi, penggunaan media pembelajaran, pengaturan
waktu, posisi badan; isi (penguasaan materi, perencanaan topik, kesesuaian
penjelasan dengan hal-hal yang telah dirumuskan secara detil, ketergantungan
dengan catatan-catatan); dan interaksi kelas (respon terhadap pertanyaan,
reaksi terhadap pertanyaan).
Manfaat Micro Teaching Secara Lebih Luas
Penerapan micro teaching tidak hanya terbatas pada tujuan mencari calon
guru yang dapat mengajar dengan baik dan upaya mendorong (encourage)
terhadap guru-guru untuk selalu meningkatkan performance-nya. Tetapi masih
dapat digunakan dengan tujuan-tujuan lain.
Pendekatan micro teaching dapat dimanfaatkan untuk mencari seorang
guru menjadi model dalam mengajar. Guru yang dijadikan model memang
sudah diakui keandalannya dalam mengajar. Namun demikian tidak harus
semua bidang studi ada seorang model guru. Tentukan bidang studi yang
dianggap harus ada guru model. Pendekatan ini juga dapat digunakan untuk
mengajar tanpa kehadiran guru. Misalnya guru mengajar bidang studi x dengan
pokok bahasan y, proses mengajarnya direkam. Jika suatu saat guru itu
berhalangan, guru pengganti atau guru piket dapat memutar ulang rekaman
itu. Siswa tinggal melihat dan mendengarkan. Materi pengajaran yang
disampaikan dengan metode eksperimen, demonstrasi atau ceramah sangat
cocok.
Masih banyak manfaat lain dari kehadiran micro teaching, tergantung
daya kreatif dari orang-orang atau unit yang mendapat tugas untuk
mengelolanya.
Penutup
Pendekatan micro teaching ditujukan untuk pembentukan profesionalitas guru.
Sasaran yang hendak dicapai adalah, guru/calon guru supaya memiliki
seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap serta tingkah laku yang
diperlukan bagi profesinya serta cakap dan tepat menggunakannya dalam
tugas dan perannya di sekolah. Dengan pendekatan micro teaching guru/
calon guru berlatih mengajar secara terbatas (isolated skill development),
namun tetap mengajar yang sesungguhnya secara diawasi (supervised
teaching), sebelum mengajar yang sesungguhnya secara penuh (fullresponsibility
teaching).
Pendekatan micro teaching memberi kesempatan seluas-luasnya bagi
guru/calon guru untuk mengeksplorasi semua kelebihannya, memberi
kesempatan untuk mengukur kemampuannya. Mereka dapat mengevaluasi
diri dan mengetahi, sejauh mana kemampuan dan penampilannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar