Jumat, 04 September 2009

EPIDEMIOLOGI 1

Epidemiologi
Deskriptif
Secara umum, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua katagori, yaitu :
1. Studi yang ditujukan untuk menetukan jumlah atau frekwensi dan distribusi penyakit disuatu daerah berdasarkan variabel orang, tempat dan waktu yang disebut Epidemiologi Deskriptif
2. Studi yang ditujukan untuk mencari faktor – faktor penyebab timbulnya penyakit atau mencari penyebab terjadinya variasi yaitu tinggi atau rendahnya frekwensi penyakit pada berbagai kelompok individu, studi epidemiologi ini dikenal sebagai epidemiologi analitik
• Dalam upaya mencari frekwensi distribusi penyakit berdasarkan epidemiologi deskriptif timbul berbagai pertanyaan berikut.

1. Siapa yang terkena.
2. Bilamana hal tersebut terjadi.
3. Bagaimana terjadinya.
4. Dimana kejadian tersebut.
5. Berapa orang yang terkena.
6. Bagaimana penyebaranya.
7. Bagaimana ciri ciri orang yang terkena
1. Variabel Orang.
Untuk menentukan variabel mana yang dapat digunakan sebagai indikator, hendaknya disesuaikan dengan kembutuhan dan kemampuan serta sarana yang ada, secara umum variabel penting yang akan dibahas adalah umur, jenis kelamin, suku bangsa / ras, Sosial ekonomi, Budaya / agama, dan pekerjaan.

A. Umur.
Variabel umur merupakan hal yang penting karena semua rate morbiditas dan rate mortalitas yang dilaporkan hampir selalu berkaitan dengan umur.

B. Jenis kelamin.
Secara umum, setiap penyakit dapat meyerang manusia baik laki laki maupun perempuan, tetapi pada beberapa penyakit terdapat perbedaan frekwensi antara laki laki dan perempuan.

C. Suku bangsa / ras.
Walaupun klasifikasi penyakit berdasarkan suku bangsa sulit dilakukan baik secara praktis maupun konseptual, tetapi karena terdapat perbedaan yang besar dalam frekwensi dan beratnya penyakit diantara suku bangsa / ras maka dibuat klasifikasi walaupun terjadi kontroversi.
D. Sosial ekonomi.
Keadan sosial ekonomi merupakan faktor yang mempengaruhi frekwensi distribusi penyakit tertentu, misalnya TBC, Infeksi akut gastrointestinal, ispa, malnutrisi, dan penyakit parasit yang banyak terdapat pada penduduk golongan ekonomi rendah. Penyakit jantung koroner, hipertensi, kadar kolesterol tinggi yang banyak pada penduduk golongan sosial ekonomi tinggi.

E. Budaya / Agama.
Dalam beberapa hal terdapat hubungan kebudayaan masyarakat atau agama dengan frekwensi penyakit tertentu. Misalnya.
- Balinitis, karsinimo penis banyak terdapat pada yang tidak melakukan
sirkumsisi disertai dengan higiene perorangan yang jelek.
- Trisinensis jarang terdapat pada orang yang tidak memakan daging babi.

F. Pekerjaan
Berbagai jenis pekerjaan akan berpengaruh pada frekwensi dan distribusi penyakit, hal ini di sebabkan sebagian hidupnya dihabiskan ditempat pekerjaan dengan berbagai suasana dan lingkungan yang berbeda, misalnya pekerjaan yang berhubungan dengan bahan fisika, panas bising dan kimia, seperti karyawan pabrik asbes banyak menderita Ca.paru.
2. Variabel Waktu.
Variabel waktu merupakan faktor kedua yang harus diperhatikan ketika melakukan analisis studi epidemiologi karen pencatatan dan pelaporan insiden dan prevalensi penyakit selalu didasarkan pada waktu, apakah mingguan, bulanan dan tahunan.
Laporan penyakit atau data penyakit menjadi sangat penting artinya dalam epidemiologi karena didasarkan pada kejadian yang nyata dan bukan berdasarkan perkiraan atau estimasi.

Fluktulasi Insidensi penyakit yang diketahui terdiri dari :
A. Kecenderungan serkuler ( seculer trend ).
Kecenderungan serkuler adalah terjadinya perubahan penyakit atau kejadian luar biasa dalam waktu yang lama. lamanya waktu dapat bertahun tahun sampai beberapa dasawarsa. Misalnya terjadi pergeseran penyakit menular ke penyakit yang tidak menular terjadi dinegara maju pada beberapa dasawarsa terakhir.
B. Variasi Siklik.
Adalah terulangnya kejadian penyakit setelah beberapa tahun, tergantung dari jenis penyakitnya, misalnya endemis campak baisanya terulang setelah dua – tiga tahun kemudian. Variasi siklik bisanya terjadi pada penyakit menular karena penyakit non infeksi tidak mempunyai variasi siklik.

C. Variasi Musim
Variasi musim adalah terulangnya perubahan frekwensi insiden dan prevalensi penyakit yang terjadi dalam satu tahun, dalam menganalisis epidemiologi variasi musim merupakan salah satu yang penting karena siklus penyakit terjadi sesuai dengan perubahan musim dan berualang setiap tahun.

D. Variasi Random.
Variasi random dapat diartikan sebagai terjadinya epidemi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya, misalnya epidemi yang terjadi karena adanya bencana alam sperti banjir dan gempa bumi.

3. Variabel Tempat.
Variabel tempat merupakan salah satu variabel penting dalam epidemiologi deskriptif karena pengetahuan tentang tempat atau lokasi kejadian luar biasa atau lokasi penyakit penyakit endemis sangat dibutuhkan ketika melakukan penelitian dan mengetahui sebaran berbagai penyakit disuatu wilayah dapat ditentukan berdasarkan :
Geografis, yang ditentukan berdasarkan alamiah, adminitrastif atau fisik, institusi dan instasi. Dengan batas alamiah dapat dibedakan negara / daerah yang beriklim tropis, sub tropis dan daerah / negara dengan empat musim. Karena dengan adanya perbedaan tersebut mengakibatkan perbedaan pola penyakit baik distribusi, prekwensi maupun jenis penyakit.
• Ukuran Epidemiologi Penyakit
• Untuk mengidentifikasi resiko penyakit atau kematian diantara anggota Populasi, tidak cukup hanya menggunakan angka absolut (jumlah kasus dan jumlah kematian) tetapi harus menggunkan rate. Kejadian kesakitan biasanya di ukur dengan Inciden rate dan attack rate, apabila tidak menggunakan rate biasanya digunakan distribusi proposi dan ratio.
• Difinisi dan rumus
• Rate adalah jumlah kasus atau kejadian penyakit dalam populasi beresiko, populasi beresiko adalah populasi yang memiliki resiko di antara yang mengalami kejadian penyakit
• dalam rumus rate diatas (X) adalah jumlah kasus suatu penyakit atau kematian yang muncul pada populasi yang beresiko (Y).
• (K) adalah suatu konstanta yang ditetapkan agar hasil perhitungan rate terkecil paling kurang mempunyai satu decimal ( 4,2/100 – bukan 0,42/1000. dan seterusnya)
• Incidence Rate
• Adalah jumlah kasus baru pada suatu populasi berisiko selama waktu tertentu.
• Rumus yang digunakan X / Y x K
X = Jumlah kasus baru didalam populasi
yang beresiko karena sebab tertentu
selama periode waktu.
Y = Populasi ya ng beresiko selama jangka
waktu yang sama dengan munculnya kasus.
(Biasanya diambil dari pertengahan waktu pengamatan).
K = Kontanta untuk rate yang biasanya ditetapkan, sebesar
100, 1000, 10.000, atau 100.000,-
• Prevalence Rate
• Jumlah kasus baru dan kasus lama selama periode waktu dibagi dengan populasi yang beresiko selama waktu yang sama.
• Kasus lama adalah orang yang jatuh sakit sebelum periode waktu tersebut dan masih sakit dalam bagian dari periode waktu tersebut.
• Attck rate
• Adalah suatu incidence rate yang digunakan dalam periode waktu terbatas, misalnya periode KLB.
Mortality Rate
• Adalah besar resiko kematian pada kelompok populasi selama periode waktu tertentu.
- Kematian karena apapun sebabnya (crude mortality rate)
- Kematian karena sebab tertentu ( Specified Mortality Rate)
• Rasio

Adalah jumlah suatu kejadian dibanding dengan kejadian lain


X / Y x K

X = Jumlah Kejadian dengan karateristik
tertentu.
Y = Jumlah kejadian dengan karateristik yang
lain
K = 1
• Proposi
• Adalah prosentase ( Proporsi ) jumlah sebagian kejadian diantara jumlah keseluruhan kejadian.
• X / Y x 100%
X = Jumlah sebagian kejadian dari seluruh
kejadian.
Y = Jumlah seluruh kejadian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar