Sabtu, 06 Juni 2009

kekurangan IOdium

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia yang memerlukan penanganan yang intensif. Kenyataannya, pengaruh zat yang satu ini bagi kecerdasan adalah bagaikan garam dalam sayur. Walaupun sedikit, tapi sangat diperlukan. Akibat kekurangan yodium, bangsa kita dilaporkan telah kehilangan 140 juta angka IQ ( Intelligence Quotient point ), yakni angka yang menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang. Hal ini berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya generasi penerus bangsa kita
Kekurangan iodium tidak hanya mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok (thyroid), tapi juga dapat mengakibatkan kelainan-kelainan lain berupa gangguan fisik (pertumbuhkan terhambat, kekerdilan, bisu dan tuli), gangguan mental, dan gangguan neuromotor. Selain itu, kekurangan iodium dapat juga mengakibatkan terjadinya kretinisme (kerdil), menurunnya kecerdasan dan untuk tingkat yang lebih berat dapat mengakibatkan gangguan pada otak dan pendengaran serta kematian pada bayi. .
Anak cerdas tentu dambaan setiap orang, sebab kecerdasan merupakan modal tak ternilai bagi si anak untuk mengarungi kehidupan di hadapannya. Beruntung kecerdasan yang baik ternyata bukan harga mati, melainkan dapat diupayakan. faktor genetik cuma memiliki peranan sebesar 48% dalam membentuk IQ anak. Sisanya adalah faktor lingkungan, termasuk ketika si anak masih dalam kandungan. Perkembangan kesehatan dan kecerdasan anak sudah dimulai sejak dalam kandungan. Bila selama hamil pola makan ibu cukup baik dan seimbang, maka beragam jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh, termasuk yodium akan terpenuhi. Kualitas bayi memang sangat dipengaruhi oleh keadaan gizi calon ibu selama hamil. Bila kekurangan satu unsur saja, misalnya
yodium, maka proses tumbuh kembang janin menjadi terganggu. Hal inilah yang menjadi peyebab terhambatnya perkembangan bagian otak bayi sehingga akan mmempengaruhi tingkat kecerdasan anak pada akhirnya.
HUBUNGAN PERANAN IODIUM DAN TINGKAT KECERDASAN
Perkembangan kesehatan dan kecerdasan anak sudah dimulai sejak dalam kandungan. Bila selama hamil pola makan ibu cukup baik dan seimbang, maka beragam jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh, termasuk yodium akan terpenuhi. Kualitas bayi memang sangat dipengaruhi oleh keadaan gizi calon ibu selama hamil. Bila kekurangan satu unsur saja, misalnya yodium, maka proses tumbuh kembang janin menjadi terganggu. Produksi hormone tiroidpun akan terganggu, sehingga jumlahnya berkurang. Timbullah keadaan yang disebut hipotiroidisme. Kalau defisiensi yodium ini terjadi pada saat usia kehamilan memasuki bulan ke tujuh, maka janin bisa mengalami kekerdilan (kretinisme ). Anak-anak yang menderita kelainan fisik seperti itu, pada umumnya tidak dapat mencapai perkembangan mental yang optimal. Hal ini terjadi karena bagian otak yang disebut korteks serebral (selaput otak besar) tidak berkembang dengan baik. Terhambatnya perkembangan bagian otak tersebut mengakibatkan jumlah dan besarnya sel-sel neuron(sel saraf) yang terbentuk di otak menjadi berkurang. Selain itu, sel saraf yang disebut akson maupun dendrit juga tidak berkembang dengan sempurna.).
Kenyataannya, pengaruh zat yang satu ini bagi kecerdasan adalah
bagaikan garam dalam sayur. Walaupun sedikit, tapi sangat diperlukan. Akibat
kekurangan yodium, bangsa kita dilaporkan telah kehilangan 140 juta angka IQ
(Intelligence Quotient point), yakni angka yang menunjukkan tingkat kecerdasan
seseorang. Hal ini berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia,
khususnya generasi penerus bangsa kita. Hubungan antara iodium dengan tingkat kecerdasan adalah sebagai berikut, pada hormon tiroid intake iodium yang cukup dibutuhkan bagi fungsi tiroid yang normal. Tanpa intake iodium yang cukup, hormon tidak dapat disintesis. Kerja hormon tiroid dinyatakan sebagai pengatur pertumbuhan dan perkembangan, efek kalorigenik, efek kardiovaskular, efek metabolik, dan penghambatan sekresi tirotropin (Thyroid stimulating hormone/TSH) oleh pituitari (kelenjar di bawah otak).

TERJADINYA PERANAN IODIUM DAN TINGKAT KECERDASAN
Yodium merupakan unsur hara sejenis mineral yang diperlukan oleh tubuh manusia. Biasanya yodium terdapat di alam, baik di tanah maupun di air. Yodium adalah zat gizi mikro esensial yang mengandung hormon tiroksin. Artinya, hanya dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit oleh tubuh berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup. Meskipun demikian, apabila zat ini tidak terdapat dalam tubuh, banyak proses metabolisme yang akan terganggu. Kekurangan yodium bisa mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok dan kretin (terbelakang). Yodium diperlukan oleh calon ibu, karena calon ibu sangat membutuhkan yodium agar janin yang di kandungnya lahir sehat. Bukan sebatas itu saja, akibat kekurangan zat yodium, banyak anak-anak memiliki poin intelligence quotient (IQ)hanya 13,5 dibandingkan mereka yang mendapat yodium yang cukup. Hasil beberapa penelitian, anak-anak yang kekurangan yodium itu lebih bodoh dibandingkan anak yang berkecukupan mengkonsumsi yodium. Yodium semula diserap didalam sel folikel dari kelenjar gondok dalam bentuk garam iodida. Sel folikel mengubah iodida menjadi iodium. Satu diantara sejumlah proses metabolisme yang membutuhkan unsur yodium adalah pembentukan hormon tiroid. Hormon tiroid dibentuk oleh kelenjar tiroid atau kelenjar gondok yang terletak pada leher bagian depan, dekat jakun. Hormon ini berfungsi membantu proses perkembangan dan pematangan otak, yang berlangsung sejak janin masih berada didalam kandungan, hingga lahir dan tumbuh dewasa. Pada keadaan normal, janin mulai memproduksi hormon tiroid ketika kehamilan mencapai umur antara 10-12 minggu. Sekresi hormon tiroid diatur oleh tirotropin (Thyroid stimulating hormone/TSH). Apabila jumlah iodium yang tersedia tidak mencukupi, produksi tiroksin dan triodotironin menurun dan sekresi TSH oleh pituitari meningkat, kerja hormon tiroid yang berkaitan dengan penggunaan oksigen dan yang berkaitan dengan sintesis protein sebagai pengatur pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu. Dengan mengkonsumsi yodium dalam porsi yang cukup, gangguan tingkat kecerdasan dapat dihindari. Di dalam tubuh kita, sebenarnya kandungan yodium relatif sedikit, biasanya hanya 15-20 mg. Sementara itu, untuk proses pertumbuhan dan perkembangan, tubuh kita membutuhkan sekitar 150 mg perhari (0,10-0,15 gram). Kalau kebutuhan ini tidak ditambah terus secara rutin melalui makanan, lama kelamaan yodium yang tersedia di dalam tubuh akan terus berkurang.

ANGKA-ANGKA PREVALENSI PERANAN IODIUM DAN TINGKAT KECERDASAN
Antara pemerintah, dan masyarakat, masih mempunyai kendala dan harus bersikap proaktif untuk mewujudkan Indonesia bebas dari GAKI di masa yang akan datang. Kendala-kendala yang dihadapi pemerintah adalah masih terbatasnya jangkauan sasaran pengawasan, pembinaan dan penyuluhan bagi masyarakat. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium ( GAKI ) masih menjadi masalah besar di beberapa negara di dunia, khususnya negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Survei pemetaan GAKI tahun 1998 menunjukkan, sekitar 87 juta penduduk Indonesia saat ini hidup dan bermukim di daerah endemik kekurangan iodium. IQ mereka diperkirakan berkurang, disisi lain 20 juta penduduk Indonesia menderita penyakit gondok dan 290.000 orang menderita kretin. Hal ini menurunkan kualitas generasi muda dan menurunnya kesejahteraan masyarakat Indonesia. Menurut hasil pemetaan Departemen Kesehatan, 9000 bayi lahir kretin setiap tahunnya, sementara 290. 000 orang menderita kretin. Angka penderita gondok mencapai 90 juta orang, dan sekitar 87 juta orang tinggal di daerah yang beresiko kekurangan yodium. Perhitungan menunjukkan sekitar 140 juta poin IQ orang Indonesia memiliki IQ hilang akibat kekurangan yodium.
DAMPAK KEKURANGN IODIUM PADA TINGKAT KECERDASAN
Iodium diperlukan khususnya untuk biosintesis hormon tiroid yang beriodium. Iodium dalam makanan diubah menjadi iodida dan hampir secara sempurna iodida yang dikonsumsi diserap dari sistem gastrointestinal. Yodium sangat erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan anak. Dampak yang ditimbulkan dari kekurangan konsumsi yodium yang berada dalamtubuh, akan sangat buruk akibatnya bagi kecerdasan anak, karena bisa menurunkan 11-13 nilai IQ anak.. Di antara penyakit akibat kekurangan iodium adalah gondok dan kretinisme. Ada dua tipe terjadinya kretinisme, yaitu kretinisme neurology seperti kekerdilan yang digolongkan dengan mental, kelumpuhan dan buta tuli. Ada pula kretinisme hipotiroid Lokasi dan struktur tiroid (gondok) di mana kelenjar tiroid yang terletak di bawah larynx sebelah kanan dan kiri depan trakea mengekskresi tiroksin, triiodotironin dan beberapa hormon beriodium lain yang dihubungkan dengan pertumbuhan yang kerdil dan retardasi mental yang lambat. Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, kebutuhan tubuh akan yodium memang harus selalu dipenuhi. Karena kalau tidak, hipotiroidisme akan terus ‘mengancam’. Baik bayi, anak, remaja, bahkan dewasa muda tetap mempunyai peluang terserang penyakit gondok, gangguan fungsi mental dan fisik, maupun kelainan pada system saraf. Semua penyakit dan berbagai kelainan lainnya yang disebabkan oleh defisiensi unsur kimia berlambang "I" ini , kini disebut dengan GAKY ( Gangguan Akibat Kekurangan Yodium ). Selain akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anak, yang kita tahu selama ini, kekurangan yodium akan menyebabkan pembesaran kelenjar gondok. Padahal, banyak gangguan lain yang juga bisa muncul. Misalnya saja, kekurangan yodium yang dialami janin akan mengakibatkan keguguran maupun bayi lahir meninggal, atau meninggal beberapa saat setelah dilahirkan. Bahkan, tidak sedikit bayi yang terganggu perkembangan sistem sarafnya sehingga mempengaruhi kemampuan psikomotoriknya.

CARA PENANGGULANGAN KEKURANGAN IODIUM PADA TINGKAT KECERDASAN
Akibat kekurangan yodium, bangsa kita dilaporkan telah kehilangan 140 juta angka IQ(Intelligence Quotient point), yakni angka yang menunjukkan tingkat kecerdasan
seseorang. Hal ini berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia. Di dalam tubuh kita, sebenarnyakandungan yodium relatif sedikit, biasanya hanya 15 hingga 20 miligram. Sementara itu, untuk proses pertumbuhan dan perkembangan , tubuh kita membutuhkan sekitar 150 mg per hari (0,10-0,15 gram). Kalau kebutuhan ini tidak ditambah terus secara rutin melalui makanan, lama kelamaan yodium yang tersedia di dalam tubuh akan terus berkurang. Iodium diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi memunyai peranan yang sangat penting. Iodium dapat ditemukan hampir di semua makanan, baik makanan yang berasal dari laut maupun dari penggunaan Garam beriodium.
Bahan Makanan yang cukup banyak mengandung Yodium adalah
1. Bahan makanan yang berasal dari laut. Dalam ikan laut bisa mencapai 830 mg/kg.
Bandingkan dengan daging yang kandungan yodiumnya hanya 50 mg/kg, dan telur hanya 93 mg/kg. Selain ikan laut, cumi-cumi juga mengandung yodium cukup tinggi, yaitu sekitar 800 mg/kg. Yang paling tinggi kandungan yodiumnya adalah rumput laut (ganggang laut), khususnya yang berwarna coklat. Banyaknya yodium yang dibutuhkan tubuh kita per hari, minimal sekitar 100 mg.
Karena itu, kalau kita mengkonsumsi ikan laut basah sebanyak 100 g/hari, artinya
sudah mencukupi. Atau, kalau rumput laut coklat diolah menjadi hidangan yang
lezat, dengan 2-5 gr/hari/orang, kebutuhan yodium sekeluarga sudah dapat terpenuhi.
2. Sumber yodium lain yang mudah kita temui adalah garam. Yang
dimaksud di sini adalah garam beryodium dengan kadar yodium
antara 30-80 ppm (part per million). Kadar ini sesuai dengan Keppres RI no 69
th 1995 tentang kadar KIO (kalium yodat) di dalam garam dapur yang memenuhi
standar industri Indonesia.

PENUTUP
Perkembangan kesehatan dan kecerdasan anak sudah dimulai sejak dalam kandungan. Bila selama hamil pola makan ibu cukup baik dan seimbang, maka beragam jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh, termasuk yodium akan terpenuhi. Kualitas bayi memang sangat dipengaruhi oleh keadaan gizi calon ibu selama hamil. Bila kekurangan satu unsur saja, misalnya yodium, maka proses tumbuh kembang janin menjadi terganggu. Hal inilah yang menjadi peyebab terhambatnya perkembangan bagian otak bayi sehingga akan mmempengaruhi tingkat kecerdasan anak pada akhirnya.
Guna mengatasi penurunan dan atau eliminasi gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI), maka perlu dilakukannya penanganan secara terintegrasi, berkesinambungan, terprogram dan terpadu dari pemerintah dan semua unsur yang terkait dalam masalah ini, serta dibantu oleh perguruan tinggi yang merupakan suatu lembaga pendidikan tinggi yang sangat peduli terhadap permasalahan itu. Sehingga masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium yang bisa menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan, terutama sangat berpengaruh pada tingkat kecerdasan sumber daya manusia. Bisa dicegah melalui berbagai macam cara salah satunya melalui peningkatan konsumsi makanan yang banyak mengandung yodium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar